Momon Rusmono: Profesionalisme Dosen Penentu Daya Saing Polbangtan

The Competitiveness of Indonesian Universities is Determined by Lecturers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Momon Rusmono: Profesionalisme Dosen Penentu Daya Saing Polbangtan
PEMBINAAN DOSEN: Kepala BPPSDMP Momon Rusmono didampingi Direktur Dr Rajiman memberi arahan dan dialog dengan pimpinan, dosen dan karyawan [Foto2: Sekretariat BPPSDMP & Humas Polbangtan Yoma/Alief & Irwan JS]

Magelang, Jateng [B2B] - Lulusan perguruan tinggi berkualitas ditentukan oleh kemampuan dosen yang profesional, begitu pula dengan lulusan pendidikan tinggi vokasi pertanian seperti halnya Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] sebagai unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan di Kementerian Pertanian RI mampu menghasilkan lulusan yang ´berdaya saing´ untuk menghadapi persaingan global.

"Dosen harus profesional dan berdaya saing. Tidak ada perguruan tinggi yang berkualitas tanpa dosen yang baik. Transformasi Polbangtan bertujuan menghasilkan lulusan berkompetensi yang siap kerja dan siap jadi pengusaha di bidang pangan," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono dalam arahannya saat dialog dengan pimpinan, dosen dan karyawan Polbangtan YoMa kampus jurusan peternakan di Magelang, Selasa [21/5].

Menurutnya, era industrialisasi 4.0 menuntut dosen yang mandiri dan berdaya saing, yang ditentukan oleh komitmen dan profesionalisme, bukan berperan ganda sebagai dosen dan pengusaha karena hal itu berarti mencederai tugas pokok dan fungsi [Tupoksi] sebagai pengajar di Polbangtan, termasuk Polbangtan YoMa.

"Saya marah besar apabila dosen Polbangtan berperilaku atau berperan ganda sebagai pengusaha. Dosen harus profesional sebagai dosen, bukan sebagai pengusaha. Salah besar kalau ada yang berpendapat seperti itu, orang lain akan bilang pantasan lulusannya gagal karena dosennya berperan ganda sebagai pengusaha," kata Momon Rusmono didampingi Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman dan Ali Rahman serta  Gunawan Yulianto sebagai Lektor Kepala.

Idealnya, kata Momon Rusmono, Polbangtan didukung dosen yang profesional pengusaha, maka diperlukan dosen luar biasa dari pengusaha atau praktisi dunia usaha dan dunia industri [DuDi].

Dia pun menguraikan tentang makna dari daya saing, yang diterjemahkannya sebagai ´memiliki sesuatu yang berbeda´ kalau menyebut siapa pakar penyuluhan pertanian di Polbangtan YoMa maka akan tertuju pada Gunawan Yulianto. 

"Kalau menyebut sapi potong maka akan tertuju pada Pak Pri. Setiap orang di Polbangtan YoMa harus punya daya saing. Begitu pula misalnya terkait TU, Pak Irwan Johan Sumarno sebagai Kabag Umum maka orang akan mengenalnya sebagai sosok yang faham penganggaran. Itulah daya saing sebagai ´trade mark´ yang tidak bisa dibangun sekejap, tapi bertahun-tahun," kata Momon Rusmono. 

Tampak hadir Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Dr Ananti Yekti SP MP dan Wadir III Teguh Susilo.

Usai memberi pembekalan kepada pimpinan dan para dosen Polbangtan YoMa, Momon Rusmono selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] mengunjungi asrama mahasiswa, laboratorium praktik dan menyempatkan diri melakukan ´embrio transfer pada sapi indukan yang siap bunting di kandang praktik. [Alief/IJS]