Ekspor Manggis, Pusluhtan BPPSDMP Kawal Produksi 4 Sentra Produksi di Jabar

Indonesian Agriculture Extention Assist West Java Mangosteen Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Ekspor Manggis, Pusluhtan BPPSDMP Kawal Produksi 4 Sentra Produksi di Jabar
PETANI MILENIAL: Syukur Iwantoro berbincang dengan petani disaksikan Kepala BPPSDMP Momon Rusmono, kini Sekjen Kementan (belakang kanan) dan SAM Prof Dedi Nursyamsi, kini Kepala BPPSDMP [kemeja putih] Foto: B2B/Mya

Yogyakarta, DIY [B2B] - Penyuluh pertanian di Provinsi Jawa Barat khususnya di sentra produksi manggis yang tersebar di empat kabupaten: Purwakarta, Subang, Sukabumi dan Tasikmalaya, akan didorong oleh Kementerian Pertanian RI untuk mengawal dan mendampingi petani manggis pada empat sentra produksi Jabar meningkatkan ekspor manggis ke 23 negara. Tercatat 3.010 ton manggis senilai Rp15 miliar diekspor ke China pada akhir Februari 2019 [27/2].

"Kementan akan mendorong penyuluh pertanian di empat sentra produksi manggis Jabar untuk mendampingi dan mengawal produksi manggis yang disesuaikan dengan aturan negara tujuan ekspor, khususnya China sebagai pasar terbesar," kata Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan] di sela kegiatan verifikasi dan validasi Simluhtan di Yogyakarta, Kamis pekan lalu [5/9].

Sebelumnya diberitakan, Syukur Iwantoro saat menjabat Sekjen Kementan melepas ekspor manggis 3.010 ton senilai Rp15 miliar ke China di Purwakarta, Rabu pagi [27 Februari 2019] di tengah keriuhan 10.000 petani, penyuluh pertanian, santri tani, siswa SMK Pertanian dan mahasiswa perguruan tinggi pertanian dari lima kabupaten di Jawa Barat.

Kegiatan tersebut berlangsung di bawah koordinasi Badan Penyuluhan & Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) untuk ´Temu Teknis Penyuluh dan Petani untuk Mewujudkan Petani Hebat, Maju dan Makmur´ di Purwakarta, Jabar yang dibuka oleh Sekjen Syukur Iwantoro mewakili Mentan Amran Sulaiman.

"Ekspor manggis kita luar biasa. Tahun 2013 hanya tujuh ribu ton, naik menjadi 39 ribu ton pada 2018 atau meningkat 400,2 persen. Sekitar 40 persen untuk ekspor berasal dari sentra produksi manggis Jawa Barat antara lain Purwakarta, Subang, Sukabumi dan Tasik dan kabupaten lainnya," kata Sekjen Kementan, Syukur Iwantoro kepada pers di Purwakarta, usai melepas ekspor manggis dari PT Bintang Kiat Kemulyaan dan PT Andalas Fiddini Agrotama.

Lintas Eselon Satu
Leli Nuryati menambahkan ekspor manggis Indonesia telah menembus 23 negara antara lain China, Hong Kong, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Qatar, Amerika, Australia dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.

"Kita harus meningkatkan ekspor manggis, kalau bisa mengalahkan Thailand, karena lahan kita lebih luas, tinggal kita tingkatkan intensifikasi dan peningkatan produksi juga replanting," katanya merujuk pada arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi agar penyuluh pertanian menyampaikan materi ekspor kepada petani.

Menurutnya, langkah Pusluhtan mendorong penyuluh didukung bantuan benih manggis 3.700 pohon dan Alsintan dari Kementan di Purwakarta pada akhir Februari 2019, untuk meningkatkan gairah petani manggis meningkatkan kualitas dan kuantitas panen.

Leli Nuryati menambahkan, penyuluh berperan penting menjaga kualitas produksi manggis terkait kesepakatan otoritas karantina Indonesia dengan negara tujuan ekspor, yakni Protocol of Phytosanitary Requirements for the Export of Mangosteen Fruits, dan Pusluhtan akan melakukan komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi dengan Badan Karantina Pertanian [Barantan] terkait kompetensi penyuluh pertanian ke depan.

"Dengan menjaga standar perdagangan internasional  yang telah disepakati, hal ini  menjadikan produk pertanian kita khususnya manggis yang berdaya saing bakal diterima di negara tujuan ekspor," katanya.

Standar ekspor dimaksud menyangkut pembinaan budidaya dan pasca panen melalui sistem jaminan mutu produk mulai dari standard operational procedure [SOP], good agricultural practices [GAP], good handling practices [GHP], pengendalian hama terpadu, registrasi kebun, registrasi rumah kemas [packing house] dan sertifikasi keamanan pangan segar: Prima 1, 2 dan 3. [Liene]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian agricultural extension  in West Java province, especially in four districts: Purwakarta, Subang, Sukabumi and Tasikmalaya will be encouraged by the Indonesian Agriculture Ministry to escort and assist mangosteen farmers in four West Java production centers to increase mangosteen exports to 23 countries. 3,010 tons of mangosteen valued at IDR15 billion were exported to China at the end of February 2019 [February 27], according to the senior official of Indonesian Agriculture Ministry.