FIFA Diganjar `Kartu Merah` oleh FBI. "Piala Dunia Penuh Tipu Muslihat"

US investigators: `This Really is a World Cup of Fraud and Today We Are Issuing FIFA a Red Card`

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


FIFA Diganjar `Kartu Merah` oleh FBI. "Piala Dunia Penuh Tipu Muslihat"
Eksekutif digelandang dari hotel dengan sprei hotel (foto utama), Jaksa Agung AS, Loretta Lynch (insert atas) dan para tersangka kiri ke kanan: Jose Maria Marin, Eugenio Figueredo, Eduardo Li, wakil presiden FIFA Jeffrey Webb, Rafael Esquivel, dan Julio R

KONFERENSI PERS yang dramatis berlangsung ketika para pejabat kejaksaan agung dan departemen kehakiman AS mengungkap tuduhan berlapis terhadap korupsi yang merajalela di badan dunia sepak bola FIFA,
menjatuhkan tuduhan bahwa para eksekutif FIFA yang ditangkap terlibat skeman pencucian uang yang kompleks, ditemukan dana jutaan dolar AS tanpa tersentuh pajak dan puluhan juta dolar di rekening mereka di luar negeri dan kini telah diblokir oleh dinas rahasia AS, FBI.

Richard Weber, kepala divisi investigasi kriminal di Badan Pajak AS mengatakan bahwa: "FIFA menyelenggarakan Piala Dunia penuh tipu muslihat dan hari ini kami mengganjar FIFA dengan kartu merah."

Fakta memalukan terhadap FIFA terungkap setelah polisi Swiss didukung FBI menggerebek hotel bintang lima Baur au Lac di Zurich, Swiss, untuk melakukan penangkapan terhadap para petinggi FIFA  Jose Maria Marin, Eugenio Figueredo, Eduardo Li, wakil presiden Jeffrey Webb, Rafael Esquivel , Julio Rocha dan Costas Takkas.

Mereka digiring oleh polisi melalui pintu samping hotel, mereka menutupi kepala dengan seprei hotel untuk melindungi diri sorotan kamera televisi.

Mereka semua kini menghadapi ancaman ekstradisi ke Amerika Serikat setelah diklaim menerima suap dan pemerasan senilai US$100 juta selama 25 tahun terakhir dengan imbalan menjadi sponsor utama FIFA.

Beberapa jam kemudian, otoritas Swiss juga tiba-tiba mengumumkan mereka membuka proses pidana yang terpisah terkait penyelenggaraan Piala Dunia 2018 dan 2022 dengan tuduhan pidana ´kesalahan manajemen dan pencucian uang´ oleh FIFA seperti dilansir MailOnline.

IN A DRAMATIC press conference, officials laid bare widespread allegations of rampant corruption at football´s world governing body, saying they had exposed complex money-laundering schemes, found millions of dollars in untaxed incomes and tens of millions in offshore accounts held by FIFA officials.

Richard Weber (inset), chief of the US tax agency´s criminal investigation division, said: ´This was a World Cup of Fraud and today we are showing FIFA the red card.´

It came after Swiss police raided the five-star Baur au Lac hotel in Zurich, Switzerland, making seven arrests, including (bottom row, left to right) Jose Maria Marin, Eugenio Figueredo, Eduardo Li, vice-president Jeffrey Webb, Rafael Esquivel, Julio Rocha and Costas Takkas (not pictured).

They were led away by police through the side exit of the hotel, with many using bedsheets to shield themselves from the public eye (main).

They all now face extradition to the United States over claims they taken more than £65million ($100million) in ´bribes and kick-backs´ over 25 years in return for FIFA sponsorship deals.

Just hours later, Swiss authorities also unexpectedly announced they were opening separate criminal proceedings over the award of the 2018 and 2022 World Cups on allegations of ´criminal mismanagement and money laundering´ by FIFA.