SUASANA parlemen Ukraina berlangsung dramatis, Rabu waktu setempat, ketika anggota parlemen berkelahi di ruang sidang, sementara pemrotes bertelanjang dada berunjuk rasa menentang korupsi di luar gedung parlemen.

Kelompok feminis, Femen yang mengusung moto 'Kami datang, kami telanjang, kami menaklukkan' tampil telanjang dada hanya dibalut celana pendek hitam dan kaus kaki hitam selutut di tengah udara bersuhu minus tiga derajat Celcius.

Aksi Femen bertujuan menuntut perhatian pada nasib pemimpin oposisi dan mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko yang dipenjara karena tuntutan pidana, tapi ditolak oleh Barat.

Di dalam gedung parlemen, kelompok oposisi Svoboda mengejar dan menyeret dua anggota parlemen, seorang ayah dan anak, sebagai upaya untuk mencegah mereka mengambil sumpah.

Mereka dikeluarkan dari ruangan oleh deputi oposisi yang menuduh mereka membelot ke partai koalisi yang berkuasa.

Perselisihan terjadi di awal pembukaan rapat paripurna parlemen atas kembalinya Mykola Azarov untuk meraih dukungan pada jabatan baru sebagai perdana menteri.

Pemungutan suara akan menjadi ujian pertama bagi dukungan untuk Presiden Viktor Yanukovich, yang kembali dinominasikan Azarov.

Namun ketika ketua parlemen mengumumkan bahwa Azarov dan pemerintahnya yang hadir, pihak oposisi meneriakkan protes 'Hanba! Hanba! (memalukan).