UANG Anda bisa membeli pemain bintang, tetapi Anda tidak dapat membeli ´Cinta Sejati´.

Dalam banyak hal, Borussia Dortmund adalah antitesis lengkap Madrid. Sebuah klub terkenal dengan Proyek Galacticos, klub raksasa Spanyol ini punya kebiasaan membeli pemain terbaik di planet ini. Dari Alfredo Di Stefano hingga Cristiano Ronaldo, dibalut pemain terbesar di olahraga paling populer di planet ini untuk mendukung kehebatan mereka di Santiago Bernabeu.

Saat ini Dortmund, bagaimana pun, bertumpu pada pemain muda. Nuri Sahin, di balik kesuksesan juara Bundesliga 2011 warga yang datang melalui akademi klub dan, sempat dipinjamkan secara di Eredivisie (Belanda), menghabiskan seluruh karirnya di Westfalenstadion sebelum memenangkan langkah (ironisnya) ke Madrid. 

Musim berikutnya, tanpa pemain internasional Turki internasional, memiliki Shinji Kagawa dan Robert Lewandowski, dibeli dengan nilai gabungan 5,1 juta euro  melangkah sukses untuk memberikan gelar kedua berturut-turut dan mencatat poin terbaik.

Tentu saja, sementara BVB sedang menikmati kemenangan dalam negeri, begitu pula Madrid. Dipimpin oleh pemain bernilai 94 juta euro, Cristiano Ronaldo, yang hebat didukung oleh nilai transfer tinggi bersama bintang lain seperti Karim Benzema, Fabio Coentrao, Sergio Ramos, Xabi Alonso dan Angel Di Maria, Los Blancos menghancurkan sejumlah rekor transfer domestik tapi harus takluk pada dominasi Barcelona di Spanyol. 

Anda akan berpikir bahwa pertemuan antara dua klub yang telah menikmati musim yang begitu besar akan menjadi beban, tapi ternyata salah. Dortmund ditekan, diintimidasi lawan mereka agar takluk, dukungan Lewandowski, Ilkay Gundogan dan Marco Reus ternyata malah menampilkan semangat bertanding yang luar biasa.

Itu adalah penghinaan benar untuk Madrid, tim berjuang untuk memenangkan gelar Liga Champions ke-10. Luka Modric, dengan nilai transfer tinggi sebesar 30 juta euroternyata tidak ada apa-apanya menghadapi Gundogan, yang biaya transfernya hanya seperenam dari nilai transfer Modric.

Dan, yang lebih konyol lagi, dari kemampuan bintang asal Kroasia adalah pada nilai transfer pemain lebih tinggi.Kaka, yang hanya 10 kali masuk daftar starter Madrid di musim ini, ternyata nilai transfernya masih lebih besar dari 11 pemain Dortmund bilai disatukan nilai transfernya. Mats Hummels, Reus dan Gotze bila disatukan nilai transfernya ternyata belum sebanding dengan Cristiano Ronaldo.

Seperti mimpi Decima, penampilan para bintang tampak  compang-camping, Madrid mungkin melihat Dortmund dengan iri. Mereka mungkin bernilai hampir dua kali rekan-rekan satu klub Jerman (475 juta euro hingga 254 juta euro) tetapi mereka tidak bisa meniru apa yang dimiliki si kancil: semangat, gairah dan kebersamaan. 

Kisah Dortmund memberi harapan bagi setiap klub. Langkah mereka ke final Liga Champions, berarti telah menyingkirkan Manchester City dan Malaga, dua tim yang didukung oleh uang dari Emirat dan Shakhtar Donetsk dari Gazprom. 

Jika mereka berhasil Bayern di final kompetisi elit Eropa, itu tak ubahnya hampir akan puitis. The Bavarians telah memenangkan pertempuran untuk Jerman musim ini dan tampak telah memenangkan perang dengan penandatanganan Gotze, tetapi memenangkan Liga Champions akan menjadi kemenangan bagi orang biasa. 

Gelar juara dimonopoli oleh klub elit bermodal besar dalam beberapa tahun terakhir, melalui Chelsea, Barcelona, Manchester United dan AC Milan di antara pemenang terakhir, tetapi BVB akan menghirup udara segar, terutama dengan datangnya era Uang Bukanlah Segalanya.