Terpidana Mati Digantung di Lahan Parkir di Kuwait

Rapist and Murderer Execution in Kuwaiti Car Park

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Terpidana Mati Digantung di Lahan Parkir di Kuwait
Ahmad Abdulsalam al-Baili (kiri), kedua korban setelah digantung mati (tengah) dan Hajjaj Saadi (Foto2: Mail Online)

FOTO-FOTO menyeramkan menampilkan saat-saat terakhir dua terpidana mati sebelum  dieksekusi di Kuwait karena perbuatan kriminal yang mengejutkan negeri itu.

Ahmad Abdulsalam al- Baili dan Hajjaj Saadi dihukum gantung hari ini di tiang gantungan yang dibangun di lahan parkir di luar penjara utama negara itu.

Saadi, 33, dieksekusi karena menculik dan memperkosa 18 anak-anak, sementara Baili telah dihukum karena membunuh pasangan asal Asia.

Aktivis hak asasi manusia internasional telah menyerukan hukuman mati dari dua orang, yang keduanya Mesir, bisa diubah, seperti dilansir Mail Online.

Ia merayu 18 anak laki-laki dan perempuan di bawah usia 10 pada sebelum memperkosa mereka, menurut pihak berwenang.

Saadi ditangkap pada Juli 2007 ketika ia hendak naik pesawat ke tanah airnya, dan mengaku telah memerkosa - tetapi ia kemudian mengklaim pengakuan tersebut dibuat di bawah paksaan.

Ia juga mengeluh bahwa ia tidak diberi bantuan konsuler oleh kedutaan besar Mesir menjelang eksekusi.

Baili dijatuhi hukuman mati setelah membunuh pasangan Asia pada April 2008 dengan menyiramkan minyak ke flat mereka dan membakarnya.

Dia kemudian mencoba untuk melakukan hal yang sama terhadap pasangan asal Mesir, tetapi mereka selamat dari serangan.

Keduanya menjalani hukuman gantung Selasa pagi pukul 08:00 di hadapan jaksa penuntut umum dan otoritas hukum lainnya.

Kuwait baru-baru ini memberlakukan kembali hukuman mati setelah moratorium enam tahun pada eksekusi mati.

Eksekusi pertama di tiang gantung dilakukan terhadap tiga pembunuh, ketiganya bukan warga Kuwait.

Diyakini 46 orang saat ini menanti hukuman mati di negara Teluk yang kaya minyak tersebut.

THESE haunting images show the last moments of two condemned criminals immediately before they were executed in Kuwait for crimes which have shocked the nation.

Ahmad Abdulsalam al-Baili and Hajjaj Saadi were both hanged today on a gallows set up in a car park outside the country´s main prison.

Saadi, 33, was executed for abducting and raping 18 young children, while Baili had been convicted of murdering an Asian couple.

International human rights campaigners had called for the death sentences of the two men, who are both Egyptian, to be commuted.

He lured 18 boys and girls under the age of 10 onto rooftops in the area before raping them, according to the authorities.

Saadi was arrested in July 2007 as he was about to board a flight to his homeland, and confessed to the rapes - but he later claimed the confession had been made under duress.

He has also complained that he was not given consular assistance by the Egyptian embassy ahead of his execution.

Baili was sentenced to death after killing an Asian couple in April 2008 by pouring fuel into their flat and setting it on fire.

He later tried to do the same with an Egyptian couple, but they survived the attack.

The men were hanged around 8am today in the presence of the public prosecutor and other legal authorities.

Kuwait only recently reimposed the death penalty after a six-year moratorium on executions.

The first set of prisoners to be hanged in April were three convicted murderers, none of whom was a Kuwaiti citizen.

There are believed to be 46 people currently on death row in the oil-rich Gulf state.