SEORANG korban kecelakaan lalu lintas di China tetap asyik belajar bahasa Inggris sambil menantikan menunggu bantuan datang. Wang Dafan belajar lebih dari 100 kata-kata sambil menunggu ambulans tiba. 

Polisi Beijing kagum melihat dia berbaring di jalan sambil belajar.

Malang tak dapat ditolak, untung tidak dapat diraih. Itulah kiranya nasib malang yang dialami seorang mahasiswi China mengalami kecelakaan lalu lintas, seperti dilansir Mail Online.

Meskipun menderita luka parah akibat kecelakaan lalu lintas di ibukota China, Beijing, Wang Dafan tidak membuang waktu berharga untuk belajar sambil menunggu petugas medis tiba. 

"Kami tidak percaya ketika kami sampai di sana," kata seorang juru bicara polisi. "Dia jelas kesakitant, tapi dia menggunakan kamus elektronik untuk menghafal kata-kata bahasa Inggris untuk kepentingan kuliahnya."

"Dia mengatakan kecelakaan itu mengingatkan hidupnya terlalu pendek, dan pendidikan terlalu penting, tak ada gunanya membuang-buang waktu untuk khawatir pada hal lain selain belajar."

Gadis 18 tahun itu terjatuh dari sepeda motornya akibat tabrakan dengan sebuah mobil saat berangkat kuliah ke kampusnya.

Setelah memeriksa bahwa dia tidak mengalami cedera serius, dia merogoh tasnya untuk mengambil kamus elektronik ketika masih tergeletak di jalan, dan mulai belajar 107 kata-kata bahasa Inggris baru sambil menunggu mobil ambulans tiba untuk mengobati cedera pada kaki, kepala dan lengannya. 

Wang, adalah mahasiswi cerdas yang meraih banyak beasiswa dan hadiah akademik sejak menjadi pelajar hingga mahasiswi, berkata: "Saya kesakitan tetapi belajar tidak bisa ditunda meski harus menahan sakit. Saya berpikir bahwa kita semua di bumi ini untuk waktu yang singkat bahwa kita berutang kepada keluarga, teman-teman dan satu sama lain untuk menjadi yang terbaik yang kita bisa dan Anda hanya dapat melakukan ini jika Anda berpendidikan." 

"Saya menemukan bahwa belajar kata-kata bahasa Inggris sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit." 

Dia saat ini menjadi mahasiswa di Capital Normal University di Beijing dan berharap untuk melanjutkan studinya di Oxford atau Cambridge di masa depan dan rencana untuk berkarir di bidang akademisi.