Berlindung di Mushalla, 17 Hari Tertimbun Reruntuhan
Sheltering in Prayer Room, 17 Days in Collapsed Factory
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
SEORANG wanita ditemukan dalam keadaan hidup jauh di dalam reruntuhan pabrik runtuh di Bangladesh - yang mengejutkan 17 hari setelah bencana berlangsung.
Tampak kegembiraan di wajah sang penjahit, namanya Reshma, ketika ditarik dari puing-puing reruntuhan.
Dia ditemukan setelah tim penyelamat mendengar suara orang mengerang - beberapa saat sebelum mereka mencoba menghancurkan beton yang mengelilingi ruang kecil di tempatnya tertimbun rerutuhan.
Reshma, yang muncul hampir tanpa cedera, terperangkap dalam ruang shalat dan selamat hanya berbekal makanan kering dan sedikit air yang berada di dekatnya, seperti dilansir The Sun.
Crane dan buldoser segera berhenti bekerja ketika pengusung digunakan untuk mengeluarkannya dari reruntuhan.
Reshma - diyakini dia di akhir remaja - diberi makanan dan air kemudian dibawa ke rumah sakit.
Penyelamatan ajaib ini terjadi ketika korban tewas akibat kecelakaan industri terburuk di dunia sejak bencana Bhopal India pada 1984, hari ini lebih 1.000 - dan diperkirakan akan terus bertambah.
Sekitar 2.500 orang terluka.
Berbicara dari tempat tidur rumah sakit di Dhaka - di mana ia bergabung dengan ibu dan adiknya - Reshma mengatakan: "Itu sangat buruk bagi saya. Saya tidak pernah bermimpi akan melihat siang hari lagi.
"Saya mendengar suara-suara para pekerja penyelamatan selama beberapa hari terakhir. Saya terus memukul reruntuhan dengan tongkat dan batang hanya untuk menarik perhatian mereka."
"Dua hari terakhir saya tidak punya apa-apa kecuali air. Saya pakai untuk minum dan sisanya disimpan. Saya punya Aku punya beberapa botol air di sekitar saya. "
Tm penyelamat telah memberinya air, oksigen dan garam karena mereka berusaha untuk menyelamatkan dirinya.
Kepala Pemadam Kebakaran Bangladesh, Ahmed Ali mengatakan: "Dia berada di celah antara balok dan tiang."
"Dia mungkin memiliki cadangan air atau telah minum sebagian air yang kita pompakan ke dalam gedung."
Mayor Muazzem dari tim penyelamat Angkatan Darat menemukan Reshma di lokasi reruntuhan bangunan pabrik di Bangladesh pada 15:30 waktu setempat dan butuh waktu 45 menit untuk menyelamatkannya.
Pekerja di lokasi kejadian telah membersihkan puing-puing sejak runtuhnya bangunan delapan lantai, Rana Plaza - pabrik pakaian dibuat untuk diekspor ke Barat - 24 April.
Bencana industri di Savar dekat ibukota Dhaka memicu protes massa, dengan banyak pekerja mengklaim mereka dipaksa bekerja oleh pemilik meskipun dinding gedung telah retak-retak.
Bangladesh memiliki salah satu industri garmen terbesar di dunia tetapi menghadapi kecaman berulang kali terkait upah rendah dan kondisi kerja yang sering membahayakan pekerja pabrik.´
A WOMAN has been found alive deep within the ruins of the collapsed factory in Bangladesh – a staggering 17 DAYS after the disaster.
There were jubilant scenes as the seamstress, named as Reshma, was pulled from the rubble.
She was discovered after rescuers heard groaning - just moments before they were due to demolish a concrete slab surrounding the tiny space in which she was entombed.
Reshma, who emerged almost unscathed, had been trapped in a prayer room and survived by scavenging dried food and drinking small amounts of water in the wreckage around her.
Cranes and bulldozers immediately stopped work as handsaws were used to cut her out of the rubble.
Reshma – believed to be her in her late teens – was been given food and water then taken to hospital.
The miraculous rescue came as the death toll from the world’s worst industrial accident since India’s Bhopal disaster in 1984 today passed 1,000 – and is expected to keep climbing.
Around 2,500 people were injured.
Speaking from her hospital bed in Dhaka – where she was joined by her mother and sister – Reshma said: “It was so bad for me. I never dreamed I´d see the daylight again.
“I heard voices of the rescue workers for the past several days. I kept hitting the wreckage with sticks and rods just to attract their attention.
“The last two days I had nothing but water. I used to drink only a limited quantity of water to save it. I had some bottles of water around me.”
Rescuers had given her water, oxygen and saline as they worked to free her.
Bangladesh´s fire service chief Ahmed Ali said: "She was located in a gap between a beam and a column.
"She may have reserves of water or have drunk some of the water that we´ve pumped into the building.”
Major Muazzem from the Army rescue team found Reshma at the site of the collapsed factory building in Bangladesh at 3.30pm local time and it then took 45 minutes to get her out.
Workers at the site had been clearing the rubble since the collapse of the eight-storey Rana Plaza – where some of the clothes were made for Western retailers – on April 24.
The industrial catastrophe in Savar near capital Dhaka sparked mass protests, with many workers claiming they were forced to work by the owners despite huge cracks appearing in the building.
Bangladesh has one of the largest garment industries in the world but has faced repeated criticism over low pay and its factories’ often dangerous working conditions.
