Songsong Idul Adha, Polbangtan Kementan Pastikan Kualitas Daging Bebas PMK

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Songsong Idul Adha, Polbangtan Kementan Pastikan Kualitas Daging Bebas PMK
POLBANGTAN BOGOR: Satgas Pangan Kementan dari Polbangtan Bogor memantau ketersediaan dan stok daging sapi di Pasar Tohaga Parung, sekaligus memastikan stok daging sapi dinyatakan Bebas PMK oleh otoritas terkait

Bogor, Jabar [B2B] - Menyongsong Hari Raya Idul Adha 1433 H, Satgas Pangan Kementerian Pertanian RI wilayah Jawa Barat melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor melakukan pengecekan ketersediaan dan harga pangan pokok di Pasar Tohaga Parung, Kabupaten Bogor pada Jumat [10/6].

Kementan berkomitmen terus memfasilitasi generasi milenial terjun menjadi petani dan berwirausaha pertanian seperti dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan, yang memastikan bahwa pertanian adalah bisnis yang menjanjikan.

"Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi, dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional atau HBKN seperti Hari Raya Idul Adha 1443 H," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian akan terus berproduksi untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan.

"Bahan pokok sangat dibutuhkan selama hari raya. Karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat," kata Dedi Nursyamsi.

Dari hasil pantauan, stok 12 komoditas pangan pokok yaitu beras, jagung, kedelai, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng terpantau aman. Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Pasar Tohaga, Andryanoto bahwa stok pangan pokok di Pasar Tohaga aman. 

“Walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, namun stok produk tetap aman”, ujarnya.

Andryanoto menambahkan, beberapa komoditas pangan pokok tidak mengalami kenaikan harga dibandingkan akhir bulan mei yaitu beras, kedelai, bawang putih, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng.

Menurutnya, harga beras Rp8.000 hingga Rp10.000 per kilogram, harga kedelai Rp15.000 per kilogram, bawang putih Rp16.000 per kilogram, bawang putih kating Rp32.000 hingga Rp35.000 per kilogram, daging sapi Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilo, gula pasir Rp13.000 hingga Rp14.500 per kilogram, minyak goreng kemasan Rp22.000 per liter, minyak goreng curah Rp16.000 per kilogram.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya cabai keriting, cabai rawit, bawang merah dan telur ayam. Harga cabai keriting pada kisaran Rp70.000 per kg, mengalami kenaikan Rp30.000 dibandingkan di akhir bulan mei. Begitu pula cabai rawit merah juga mengalami kenaikan dengan kisaran harga Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Bawang merah mengalami kenaikan dua kali lipat dengan harga Rp60.000 hingga Rp70.000.

Taufik Hidayat, salah satu pedagang telur ayam mengatakan bahwa harga telur berada pada kisaran Rp29.500 hingga Rp30.000. “Harga telur naik sudah sekitar dua pekan. Pasokan telur terutama dari wilayah Jawa Timur relatif aman. Saya nggak berani stok telur terlalu banyak. Sejak harganya naik, pembeli menurun", papar Taufik. [timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.