Mentan Luncurkan Tiga Alsintan Hasil Rekayasa Balitbang Pertanian

Indonesian Minister Launched Three Agricultural Machines Innovations of IAARD

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Luncurkan Tiga Alsintan Hasil Rekayasa Balitbang Pertanian
Mentan Andi Amran Sulaiman (batik) didampingi Kepala Balitbang Pertanian Mohammad Syakir (bertopi) mencoba mesin hasil inovasi Balitbangtan (Foto2: B2B/Gusmiati Waris)

Serpong, Banten (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman meluncurkan tiga protipe alat mesin pertanian (Alsintan) hasil rekayasa 10 peneliti dan perekayasa dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) untuk mendukung pencapaian swasembada pangan, dan Kementerian Pertanian RI mengusulkan kenaikan pangkat istimewa kepada para inovator tersebut.

"Saya apresiasi ke-10 peneliti dari Balitbangtan dan saya usulkan kenaikan pangkat istimewa kepada mereka, ada bonus 100 juta rupiah untuk mereka plus royalti," kata Mentan Amran Sulaiman saat meluncurkan ketiga Alsintan di Serpong, Tangerang, Provinsi Banten pada Kamis (23/6).

Kepala Balitbangtan, Mohammad Syakir mengatakan ketiga Alsintan terdiri atas mesin panen multi komoditas jagung dan padi dengan kapasitas tiga jam per hektar, mesin olah tanah amfibi kapasistas 3,5 jam per hektar yang dapat digunakan secara bersamaan setelah jagung dipanen, dan mesin penanam jagung kapasitas delapan jam per hektar.

"Ketiga mesin tersebut dapat dioperasikan secara bersamaan sehingga akan mempercepat waktu budidaya dan meningkatkan indeks pertanaman jagung," kata Syakir.

Mentan mengapresiasi kinerja Balitbangtan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan karena pemanfaatan Alsintan sangat efisien seperti biaya produksi yang diperkirakan Rp3 juta per hektar dapat ditekan hingga 65% menjadi sekitar Rp800.000 hingga Rp1 juta per hektar.

Menurut Amran Sulaiman, dibandingkan dengan tenaga manusia maka penggunaan Alsintan juga dapat menghemat tenaga kerja yang diperlukan untuk panen, pengolahan lahan dan kegiatan menanam sampai dengan 80%, karena kalau tanpa mesin dibutuhkan 65 orang per hari kerja tapi dengan Alsintan hanya membutuhkan empat orang per hari kerja.

Inovasi Balitbangtan
Mohammad Syakir menambahkan, ketiga prototipe Alsintan yang diluncurkan Mentan dirancang oleh Balitbangtan untuk mendukung program bantuan Alsintan Kementan ke depan dan sudah diminati oleh beberapa industri Alsintan dalam negeri untuk pabrikasi dan penggandaan melalui kerjasama lisensi.

Mesin Panen Multi Komoditas dapat digunakan untuk memanen jagung atau padi, sekaligus dapat memasukkan hasil panen ke dalam karung dalam satu operasi.

"Mesin ini menggunakan roda krepyak atau crawler dari karet, yang dapat digunakan untuk lahan agak basah maupun lahan kering, digerakkan oleh motor diesel 41 PK, dilengkapi dengan rangkaian pisau potong dan perontok yang dapat disetel untuk merontokkan jagung atau padi," kata Syakir.

Mesin Pengolah Tanah Amfibi menggunakan bajak rotari dengan roda krepyak (crawler) dari karet, dapat digunakan untuk lahan tergenang atau lahan kering dalam sekali olah sehingga dapat menghemat waktu, bahan bakar dan tenaga kerja.

Fungsinya untuk mengolah tanah dan sekaligus mencacah sisa jerami padi atau jagung dan gulma serta mencampur dengan tanah, sehingga akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Menggunakan motor diesel 60 PK, bajak rotari dan pisau pencacah biomassa untuk pengolahan tanah yang sekaligus mencacah jerami dan sisa tanaman.

"Dilengkapi pula dengan penyemprot dekomposer untuk mempercepat proses dekomposisi biomassa," kata Syakir.

Mesin Penanam Biji-bijian ditarik traktor roda dua yang dapat digunakan untuk menanam jagung atau kedelai pada lahan kering dengan jumlah baris tanaman dua baris untuk jagung dan tiga baris untuk kedelai. Mesin ini dirancang untuk mampu digunakan pada tanah yang bergelombang atau tidak rata, dan kapasitas kerjanya adalah delapan jam per hektar.

Serpong, Banten (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman launched three prototype agricultural machines innovations result from 10 researchers and engineers of the Indonesian Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD) for support achievement of food self-sufficiency, and the Agriculture Ministry proposes promotion to innovators of the IAARD.

"I appreciate the researchers of the IAARD, and I proposes promotion for them, there is a bonus 100 million rupiahs plus royalties for them," Minister Sulaiman told the press here on Thursday (6/23).

Head of the IAARD, Mohammad Syakir said the three agricultural machines consisted of corn and rice harvester machine with a capacity of three hours per hectare, amphibians processing machine capacity of 3.5 hours per hectare can be used simultaneously after the corn harvest, and corn planter machine capacity of eight hours per hectares.

"Three agricultural machines can be operated simultaneously so as to accelerate the time of cultivation and increase the cropping index of corn," Syakir said.

Minister Sulaiman appreciated the performance of IAARD support the achievement of food self-sufficiency, efficient utilization of agricultural machines can reduce the cost of production of 3 million rupiahs per hectare nearly 65% or 800,000 to Rp 1 million rupiah hectare.

According to Sulaiman, compared with human power, the utilization of agricultural machines can save labor for harvesting, land preparation and planting up to 80%, if without machine takes 65 people per working day but with agricultural machines takes only four people per working day.

Innovations of the IAARD
Mohammad Syakir notes three prototype of agricultural machines by the IAARD for support government assistance program, some domestic agricultural machinery industry for manufacturing has  interested, and ready to carry out mass production through license cooperation.

The Corn and Rice Harvester Machine can be used to harvest of corn or rice and packing.

"The machine uses rubber crawler, which can be used on wet or dry land, supported by 41 PK diesel engine, equipped with cutting blades and thresher for the corn or rice," Syakir said.

The Amphibians Processing Machine using a rotary plow with a rubber crawler, can be used for wet or dry land for one processing so as to save time, fuel and labor.

Its function is to cultivate the land and chopping rice straw or the corn, weeds, and mix with the soil so as to increase soil organic matter content. Backed by 60 PK diesel motors, rotary plows and chopper blades biomass to cultivate the land at once chopped straw and crop residues.

"Equipped with with a spray of decomposers for accelerate the decomposition of biomass," Syakir said.

The Corn Planter Machine pulled by a tractor two-wheel, function to plant corn or soybeans on dry land to plant two rows for the corn and three lines for soy. The engine is designed capable of working on bumpy land, with the capability of eight hours per hectare.