Kementan Picu Motivasi Bisnis dan Jejaring Petani Milenial Kalsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Kementan Picu Motivasi Bisnis dan Jejaring Petani Milenial Kalsel
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [ke-2 kiri] selaku Manajer Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalsel membuka pelatihan yang diikuti sejumlah calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP YESS.

Banjarmasin, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI  mendukung upaya percepatan regenerasi petani di Kalimantan Selatan, salah satunya memaksimalkan peran SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Kalsel dalam Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS]. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Menurutnya milenial harus berani menjadi petani atau mendirikan starup pertanian. 

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, juga bisa membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun baru bisa mendatangkan hasil. Kuncinya adalah ada kemauan dan pintar dalam membaca peluang," kata Mentan Syahrul. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial. 

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga, pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, juga berorientasi ekspor,” katanya.

Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan, PPIU Kalimantan Selatan yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku pelaksana Program YESS di Kalsel menggelar Pelatihan Motivasi Bisnis dan Jejaring Usaha untuk Business Development Service Provider (BDSP).

Kegiatan yang digelar di Banjarmasin selama dua hari, sejak Kamis [21/04] untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para calon pelatih kegiatan di wilayah BDSP masing masing. Peserta berasal dari MOT PPIU Kalsel , BDSP [BPP], PLUT, Dinas Koperasi Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu serta BLK Kalsel.

Dibuka langsung oleh Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang menilai perlu lompatan yang luar biasa untuk regenerasi petani, dan Kementan tidak dapat bekerja sendiri tapi perlu didukung berbagai pihak dan semua komponen.

“Regenerasi petani ini harus nampak, karena itu petani harus bisa berbisnis, dan kemudian bisa sejahtera  dengan penghasilan melalui usaha tani yang dijalankan”, kata Budi Santoso.

Pelatihan memberikan materi berupa membangun jiwa kewirausahaan, karakter kewirausahaan, jendela jauhari, penetapan dan validasi ide bisnis, model bisnis (BMC), dan manajemen produksi dan pemasaran.

"Diharapkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan turut mengacu pada isu-isu terkini seperti penggunaan teknologi pertanian, mendukung pemanfaatan KUR untuk permodalan penerima manfaat program, pembentukan system close loop agar dapat memperkuat pasar dan meningkatkan pendapatan petani," kata Budi Santoso.

Kegiatan pelatihan yang akan dilaksanakan pada 2022 di masing-masing DIT dan balai berupa pelatihan Bussiness Motivation Pathways atau motivasi bisnis bagi pemuda sebanyak 900 peserta, pelatihan start up bagi 900 peserta, pelatihan literasi keuangan membidik target 2000 peserta, dan peningkatan kapasitas pada pembuatan proposal bisnis sebanyak 2000 peserta yang sudah terdaftar pada sistem data Program YESS dan  masing-masing daerah menyambut kegiatan pelatihan ini. [timhumassmkppnbanjarbaru]

Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.