Indonesia, Strategis untuk Pengembangan Buah Lokal
Indonesia have Strategic Areas for Development of Tropical Fruits
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.JPG)
Bogor (B2B) - Pemerintah akan terus meningkatkan kualitas dan produksi buah-buahan lokal untuk meningkatkan daya saing terhadap produk impor. Pasalnya, Indonesia memiliki wilayah strategis untuk mengembangkan buah-buahan tropis yang tidak dapat diproduksi di kawasan sub-tropis.
"Sebab banyak buah-buahan impor yang masuk ke Indonesia telah dapat disaingi oleh buah-buahan lokal," kata Menteri Pertanian Suswono pada Festival Buah dan Bunga Nusantara di Bogor, Minggu (19/5).
Menurut Suswono, kunci untuk mengatasi masalah itu meningkatkan daya saing buah-buahan lokal. Indonesia memiliki wilayah strategis untuk pengembangan buah-buahan tropis yang tidak dapat diproduksi di daerah sub-tropis.
Dia menambahkan, masyarakat harus didorong untuk mencintai buah-buahan lokal untuk membuat program sukses sehingga bahwa "produk impor tidak akan membanjiri pasar dalam negeri."
Dia mengatakan produksi produk impor masih 10% dibandingkan dengan produksi lokal tetapi di pasaran "kita masih defisit."
Menurut Mentan, melalui gerakan "Revolusi Oranye" gerakan termasuk festival buah-buahan dan bunga, akan membuat masyarakat mencintai buah-buahan lokal.
"Ini sangat baik dan acara seperti ini harus terus dilanjutkan di masa-masa mendatang," katanya.
Rektor Institut Pertanian Bogor, Prof Herry Suhardiyanto MSc, menyatakan siap mendukung pengembangan dan inovasi produksi bunga dan buah-buahan lokal.
Jakarta (B2B) - The government will continue increasing the quality and production of local fruits to rival increasing inflows of import products. Because, Indonesia has strategic areas for development of tropical fruits which could not be produced in sub-tropical areas.
"A lot of imported fruits that come to the country have rivaled local fruits," he said at the Nusantara Fruit and Flower Festival 2013 at the Bogor Institute of Agriculture, Sunday (19/5).
According to Suswono, the key to overcome the problem was improving the competitiveness of local fruits. Indonesia has strategic areas for development of tropical fruits which could not be produced in sub-tropical areas.
He said people has to be encourage to love local fruits to make the program successful so that "imported products would not flood the domestic market."
He said the production of import products was still 10 percent compared to local production but in the field "we are still deficit."
He said through "Orange Revolution" movement including the festival of fruits and flowers the minister the people`s love to local fruits would be improved.
"This is good and so the event must be continued in the future," he said.
The rector of the Bogor Institute of Agriculture, Prof Herry Suhardiyanto MSc, the institute is ready to develop is innovation to support development in the production of local flowers and fruits.
