Dies Natalis ke-70, SMKPPN Kementan Terus Dukung Pembangunan Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
 
		  		  Editor : M. Achsan Atjo
		  Translator : Dhelia Gani
		  
          
				Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang memiliki kompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memaksimalkan pendidikan vokasi.
Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena memiliki kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi) melalui kemitraan baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian. Ia menambahkan, pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai. Dan Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
SMKPPN Banjarbaru
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, pihaknya sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan sebagai sekolah vokasi bidang pertanian berdiri sejak 1 November 1955.
"Sejarah panjang sebagai sekolah pertanian yang awalnya bernama Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) awalnya berada di Banjarmasin, yang kali ini menginjak umur ke 70 tahun di 2025," katanya.
Yudi Astoni menambahkan, Kementan memperingati Dies Natalis ke-70 bertema ´SDM Tangguh, Terampil, dan Kompeten untuk mewujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan´ dengan menggelar sejumlah kegiatan diawali pembukaan pada Kamis (30/10).
Dalam sambutan pembukaan Dies Natalis ke-70, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengingatkan, untuk menjadikan hari ulang tahun sebagai momentum melangkah lebih jauh, lebih kuat, lebih bermakna mewujudkan sekolah yang unggul, sesuai tagline sekolah yakni Hijau.
“Selamat ulang tahun SMK-PP Negeri Banjarbaru ke 70, bersama kita rajut harmoni. Kita ukir prestasi, untuk membangun pertanian dan mendukung swasembada pangan," katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba, di antaranya voli bola besar, tenis meja, balap karung, uji kompetensi, egrang dan Mobile Legend.
Acara puncak momen ulang tahun berlangsung pada Sabtu (01/11) berupa acara Dies Natalis dengan mengundang seluruh pegawai, para mantan kepala sekolah, pensiunan pegawai, ketua alumni dan Dharma Wanita.
Selain itu pada Senin, (03/11) akan digelar upacara penutupan, pembagian hadiah lomba dan pelepasan burung merpati yang diikuti oleh pegawai dan siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
