Mentan Serukan Mahasiswa Polbangtan Setara Petani Milenial Asia

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Serukan Mahasiswa Polbangtan Setara Petani Milenial Asia
KULIAH UMUM: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada kuliah umum di aula utama kampus Polbangtan Gowa di Kabupaten Gowa, Sulsel [Foto: Kementan]

Gowa, Sulsel [B2B] - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] harus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, agar setelah lulus dari pendidikan tinggi vokasi Kementerian Pertanian RI kemampuannya setara bahkan melampaui para petani milenial di Asia.

Seruan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada kuliah umum di kampus Polbangtan Gowa, Selasa [16/2] seraya menguraikan 5 Poin penting yang dibutuhkan dalam membangun pertanian nasional berkelanjutan.

"Kian berkembangnya sekolah pertanian, saya harap kemampuan petani milenial Indonesia tidak kalah dengan petani muda Vietnam, Jepang dan China, yang dikenal memiliki etos kerja dan ilmu pengetahuan yang baik," kata Mentan Syahrul.

Dia mengingatkan para mahasiswa Polbangtan harus dapat memanfaatkan ilmu dan teknologi pertanian dengan baik. "Tidak ada lagi tanam satu kali dalam setahun. Harus bisa tiga kali tanam dalam setahun, kalau perlu sampai lima kali tanam."

Pertanian ke depan, kata Mentan, membutuhkan kemampuan kinerja lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas serta menjanjikan pendapatan lebih besar bagi rakyat, khususnya petani.

“Saya akan membuat sektor pertanian dan SDM pertanian menggeliat lagi untuk mempersiapkan Indonesia lebih hebat dalam 10 hingga 15 tahun mendatang. Saya berharap nanti tidak ada provinsi tanpa sekolah pertanian," katanya.

Dalam kuliah umum, Mentan mengajak para mahasiswa Polbangtan untuk ´menembus langit´ dengan memegang amanah dan melakukan sesuatu yang bernilai ibadah untuk pertanian Indonesia.

“Menembus langit, maksudnya mampu menembus ibadah, menembus hati, menembus keterbatasan yang ada dan tidak tunduk kepada alam. Kalian diajarkan untuk dapat menyelesaikan masalah lapangan dengan ilmu pengetahuan yang dikuasai," katanya.

Mentan Syahrul mengingatkan pula tentang 5 Poin penting bagi pertanian nasional yakni konsepsi program, lahan, SDM, teknologi dan mekanisasi serta korporasi. Generasi muda pertanian mengemban tugas berat untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang besar, dan sektor pertanian merupakan modal utamanya. 

“Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di berbagai negara, namun Indonesia tetap survive karena sektor pertanian menjadi menyangga utama perekonomian bangsa," katanya.

Pertanian merupakan sektor yang mampu bertahan di tengah situasi luar biasa akibat pandemi Covid-19, ketika  sektor lainnya terkoreksi, pertanian justru tumbuh 16.4%. 

Begitu pula ekspor produk pertanian menunjukkan kinerja menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari -Desember 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79% dibanding 2019 sebesar Rp390,2 triliun.

"Penggerak utama pertanian ke depan adalah orang-orang yang memiliki ilmu dan pengalaman pertanian yang baik agar dapat memberikan rahmat bagi masyarakat Indonesia," kata Mentan Syahrul.

Gowa of South Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.