Instruksi Jokowi, Mentan Siapkan Kluster Sentra Porang dan Walet

Indonesian Govt will Developing Swift`s Nest and Stink Lily Production Centers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Instruksi Jokowi, Mentan Siapkan Kluster Sentra Porang dan Walet
ISTANA PRESIDEN: Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan komitmen Kementan untuk mengembangkan sentra produksi sarang burung walet dan porang sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo [Foto: Kementan]

Jakarta [B2B] - Budidaya tanaman porang dan sarang burung walet akan terus ditingkatkan oleh Pemerintah RI dari hulu hingga hilir, maka Kementerian Pertanian RI [Kementan] akan segera mengembangkan klaster [pengelompokan] sentra porang dan walet untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Komitmen Kementan dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Selasa [4/5] seusai mengikuti Rapat Terbatas [Ratas] bersama Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Perdagangan RI di Istana Kepresidenan.

"Sesuai petunjuk Presiden Jokowi, kita akan menguatkan akselerasi porang dan walet lebih kuat lagi, dari hulu sampai hilir. Kami akan mempersiapkan pembinaan teknik pada petani baik porang maupun sarang burung walet," kata Mentan Syahrul kepada pers.

Berikutnya, Kementan juga mempersiapkan klaster porang dan walet dengan membuat rumah walet dan rumah processing akhir sebelum nantinya sampai pada proses industri.

"Terakhir tentu saja bahwa Bapak Presiden meminta semua upaya ini berpihak kepada rakyat dan tidak ada hal-hal yang harus dibuat ribet seperti membuat regulasi rumit yang menjadi hambatan-hambatan," kata Syahrul.

Menurutnya, Kementan dan Kemendag akan melakukan upaya maksimal, dengan memberikan ruang bagi petani porang dan rumah burung walet ke depan, agar mendapatkan nilai ekspor lebih besar bagi kepentingan negara dan rakyat.

Mendag Muhammad Lutfi menambahkan bahwa saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan produsen porang dan walet terbesar di dunia.

"Kalau tidak salah hampir 80 persen dari kapasitas dunia itu dicapai dari Indonesia. Indonesia pada 2020 mengekspor hingga US$540 juta untuk sarang burung walet dan berkisar 1.316 ton yang kita ekpor," katanya.

Pada kesempatan terpisah, sejumlah pengusaha sarang burung walet siap mendukung langkah Kementan dalam meningkatkan ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks). Apalagi industri sarang burung walet merupakan industri yang memiliki pasar sangat spesifik, khususnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Dalam kesempatan itu, Kementan berjanji memfasilitasi para pengusaha walet untuk mengembangkan usahanya dengan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian. Terlebih Kementan siap mendorong 1000 rumah walet untuk meningkatkan produksi yang ada.

Jakarta [B2B] - The Indonesian government will increase the production of swift`s Nest and stink lily from upstream to downstream, so Indonesian Agriculture Ministry will developing production centers through clusters to meet export needs, according to Indonesian Agriculture Minister, Syahrul Yasin Limpo here on Tuesday [April 4].