Siap Dorong Akselerasi Usaha Tani, KUR Masuk Kampus

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Siap Dorong Akselerasi Usaha Tani, KUR Masuk Kampus
POLBANGTAN BOGOR menjadi tuan rumah Pelatihan Agribisnis Smart Farming menghadirkan penyanyi dan peternak, Jenita Janet [kiri] pada talkshow MAF yang dipandu Kapusdik Idha Widi Arsanti [kanan] yang dibuka Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] secara rutin menggelar Millennial Agriculture Forum [MAF] sebagai media untuk mempercepat transfer ilmu di bidang inovasi pertanian.

Sebagai salah satu unit pelaksana teknis [UPT] di bawah naungan BPPSDMP, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor [Polbangtan] menggelar MAF yang mengusung tema ´Akselerasi Usaha Petani Milenial melalui Kredit Usaha Rakyat [KUR]´. Tak tanggung-tanggung acara ini melibatkan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia, Serba Farm dan selebritas Jenita Janet yang telah didapuk sebagai Duta Peternak Milenial Kementan.

Meskipun acara berlangsung hybrid, online dan offline, dengan penerapan ketat Protokol Kesehatan Covid-19, tidak mengurangi antusiasme peserta. Bahkan jumlah total partisipan mencapai 1.888 via platform zoom, live streaming YouTube dan 67 orang hadir secara offline.

Rangkaian acara dikemas secara menarik dan kekinian. Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi membuka resmi kegiatan MAF sekaligus membuka ´Pelatihan Smart Farming dan peluncuran Buku ´Candradimuka Pendidikan Vokasi Pertanian´.

“Pertanian merupakan penyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi, meskipun di tengah pandemi Covid-19. Dengan penerapan teknologi melalui internet of things [IoT], artificial intelligence, autonomous tractor, dan drone pertanian merupakan keharusan," katanya.

Menurutnya, teknologi pertanian mampu mendorong produktivitas pertanian semakin optimal. Hal ini memerlukan dukungan dari pihak akademisi, praktisi dan perbankan sebagai penyedia pinajman modal usaha.

“Saat ini, usaha pengembangan smart farming akan diintegrasikan dengan KUR dari perbankan. Ini muerupakan kolaborasi yang keren. Pengembangan teknologi pertanian ke depan akan sangat masif,” pungkasnya.

Sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada suatu kesempatan beliau menyampaikan pentingnya pengembangan SDM pertanian melalui penguatan pendidikan.

“Saat ini ada empat faktor yang harus ditekankan pada pendidikan vokasi pertanian seperti pengembangan keterampilan seperti pengembangan keterampilan yang menyatukan intelektual dengan manajemen praktis," katanya.

Hal ini didukung empat faktor, kata Mentan Syahrul, yaitu karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh, Polbangtan dan SMK PP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dan memiliki sifat baik bagi dirinya.

"Lingkungan dan semua masalah, yang dihadapi namun tetap sesuai jiwa kebangsaan serta berfikir kreatif, untuk inovasi dengan peningkatan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital," kata Mentan.

Dia juga menyampaikan bahwa dalam rangka penguatan wirausahawan pertanian maka Kementan bekerjasama dengan perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat [KUR].

"Dari target KUR sebesar Rp70 triliun, Presiden Jokowi mengalokasikan pada Kementan, hingga akhir Desember 2021, serapannya melebihi target atau sebesar Rp85,61 triliun atau realisasinya 122,301 persen," katanya.

TalkShow MAF
Dimoderatori oleh Idha Widi Arsanti selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] acara talkshow berjalan dengan sangat apik dan menarik.

Asep Nugraha selaku Vice President Micro Sales Management Division PT BRI [Persero] Tbk mengatakan tentang Peran BRI dalam Mendukung Pemberdayaan Petani Milenial.

“Proses pengajuan KUR sangat mudah, BRI menjadi kontributor utama dalam penyaluran KUR dengan porsi 70% dari alokasi KUR Nasional 2022. Sampai Desember 2021, secara proporsional target penyaluran KUR BRI telah tercapai 99,4% dan diharapkan 2022 bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.

Menurut Mentan, ini merupakan bukti nyata dari peran pemerintah dalam mewujudkan pertanian yang lebih baik, hal ini juga sejalan dengan praktisi dari Serba Farm yang bergerak dibidang usaha pertanian organik.

“Pertanian organik merupakan bisnis dengan peluang pasar yang besar. Saat ini Serba Farm sudah bekerjasama dengan investor, perbankan, institusi pendidikan, Kementan, Kemenko Perekonomian, korporasi, pemilik lahan, pemerintah daerah, masyarakat adat dan lain-lain," katanya.

Selain itu Serba Farm juga membuka peluang kerjasama yang fokus pada pengembangan pendidikan melalui penyediaan lokasi praktik kerja lapang, tugas akhir dan pelatihan atau sertifikasi. Serba Farm juga siap menampung kualifikasi fresh graduate dari perguruan tinggi mitra," kata Hadi Saputra Katik Sati, founder Serba Farm.  

Ditutup oleh Sekretaris Badan PPSDM Pertanian Siti Munifah, kata Hadi, yang mengapresiasi kegiatan MAF Polbangtan Bogor, peluncuran buku vokasi pertanian dan pembukaan pelatihan smart farming.

Siti Munifah juga menyampaikan perlunya motivator-motivator dari pengusaha milenial, untuk meningkatkan minat generasi muda untuk memanfaatkan KUR dibidang usaha pertanian. [timhumaspolbangtanbogor]

Bogor of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.