Teaching Factory, SMKPP Kementan Siap Penuhi Kebutuhan Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak semua insan pertanian, untuk berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Ia meminta setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung pangan, melalui peningkatan produksi pangan lokal.
Menurutnya, penguatan lumbung pangan tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, namun juga untuk meningkatkan perekonomian nasional.
“Salah satu yang bisa dilakukan adalah jaga panganmu. Pangan ini yang paling penting. Kalau makananmu belum beres, apa yang bisa terjadi? Jangan biarkan kekacauan ini terjadi di generasimu, anak-anakku,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan melalui SMKPP, politeknik atau pendidikan vokasi akan terus berupaya menghasilkan SDM yang profesional, berjiwa wirausaha, dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.
"Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi Kementan adalah output atau alumninya dapat diserap oleh dunia usaha dan dunia industri [DuDi] bidang pertanian," katanya.
Guna memenuhi hal itu, kata Dedi Nursyamsi, Kementan mengembangkan Teaching Factory [TeFa] sebagai model pembelajaran mendekati suasana sesungguhnya pada DuDi.
"Tujuannya, menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta didik atau lulusan sesuai kebutuhan DuDi," katanya lagi.
Menindaklanjuti hal diatas, SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai unit pelaksana teknis BPPSDMP Kementan terus berupaya menyinergikan program dari Kementan terutama dalam ranah pendidikan vokasi melalui penerapan TeFa.
Pengembangan TeFa SMK-PP Negeri Banjarbaru sejak 2020, melalui Surat Keputusan Kepala Sekolah No. 1244/Kpts/OT.080/I.2.2/08/2020, tentang Pembentukan TeFa SMK-PP Negeri Banjarbaru. Lokasinya, Jl RO Ulin No 48, Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan - 70721.
Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan TeFa memiliki visi 'mewujudkan TeFa SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai pusat pembelajaran dan pencetak agropreneur'.
"Sementara misinya, mengembangkan TeFa sebagai pusat keunggulan berdasarkan peluang dan potensi wilayah, menata manajemen bisnis berkelanjutan selaras dengan kurikulum pembelajaran," katanya.
Kemudian, kata Budi Santoso, untuk mendorong peran Program Studi [Prodi] dalam proses produksi dan proses pembelajaran, meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM TeFa, membangun pasar dan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak, dan memfasilitasi kegiatan Inkubator Bisnis.
Dia menambahkan, TeFa SMKPP Negeri Banjarbaru melakukan pengembangan sebagai bentuk upaya penyesuaian dengan tuntutan dari Kementan di antaranya sebagai Pusat Keunggulan [PK], Program Reguler dan Inkubator Bisnis.
Ada pun Pusat Keunggulan yang dilaksanakan antara lain kultur jaringan dan pembuahan di luar musim. Untuk Program Reguler berupa Prodi Agribsnis Tanaman Pangan & Hortikultura [ATPH[ untuk produksi kembang kol, Prodi Agribisnis Tanaman Perkebunan [ATP] untuk produksi kelapa sawit, Prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP] fokus pada produksi buah olahan [dried fruit] sementara Inkubator Bisnis masih dalam tahap awal pengembangan.
"Hasil produk TeFa SMKPPN Banjarbaru dijual melalui berbagai model di antaranya outlet di lahan praktik, melalui pesanan, dan yang menarik adalah melalui petik langsung di kebun," kata Budi Santoso.
Dia mengucap syukur atas capaian TeFa selama ini. “Alhamdulillah pencapaian PNBP [Pendapatan Negara Bukan Pajak] untuk 2022 mencapai target berkat peran dari rekan-rekan di TeFA dan di lahan. Mudah-mudahan target 2023 bisa tercapai." [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
