Kementan Apresiasi Mahasiswa Polbangtan Kembangkan PWMP Ayam Broiler
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI gencar meluncurkan aneka program strategis mendukung percepatan hadirnya petani milenial berjiwa wirausahawan, seperti dilakukan mahasiswa Polbangtan Bogor melalui PWMP Hidayah Potong, kelompok usaha mahasiswa yang fokus pada budidaya ayam broiler sejak enam bulan lalu.
Salah satu program andalan Kementan dalam regenerasi petani adalah Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] yang berjalan sejak 2016 tersebut telah melahirkan ratusan wirausahawan muda pertanian.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
“Langkah tersebut harus didukung oleh kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing,” kata Mentan Syahrul.
Mentan optimistis kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif akan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Hal itu dipertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi yang mengingatkan tentang peran vital PWMP mendukung sukses pengembangan petani milenial berjiwa wiraushawan.
"SDM yang kita harapkan tentunya berdaya saing tinggi, berkompetensi dan jeli melihat potensi pasar," katanya.
Salah satu potret kesuksesan program PWMP adalah Kelompok Hidayah Potong. Beranggotakan lima orang dengan usaha utama, budidaya ayam boiler dengan target panen umur dua hingga 30 hari.
Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar mengatakan bahwa PWMP Hidayah Potong merupakan kelompok usaha mahasiswa yang dibentuk enam bulan lalu. Saat ini, panen periode kedua, pekan lalu, sebanyak 1.400 kg berat hidup ayam [setara dengan populasi 1.000 ekor] dengan harga jual Rp 20.500 per kg.
"Jumlah tersebut merupakan bukti peningkatan populasi ayam yang dipelihara yang mana pada periode awal hanya 500 ekor dengan harga jual Rp18.500 per kg," kata Detia TY.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras kelompok Hidayah Potong dalam budidaya ayam boiler yang sehat.
Agung, Ketua kelompok PWMP mahasiswa mengatakan bahwa mereka akan meningkatkan produksi untuk mencapai target panen yang lebih besar.
“Kami masih akan terus meningkatkan populasi ayam untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin bulan semakin meningkat, Apalagi sebentar lagi juga memasuki bulan puasa dan lebaran, kebutuhan akan daging ayam banyak dicari," ujarnya.
Agung menambahkan, kelompok PWMP Hidayah Potong ini berharap dapat menjadi inspirasi bagi petani milenial lainnya bahwa dengan bertani akan meningkatkan taraf hidup petani maupun keluarganya.
“Di samping budidaya ayam boiler, kami juga mengelola limbah atau kotoran ayam menjadi pupuk organic. Selain mengurangi pencemaran lingkungan juga meningkatkan nilai tambah,” pungkasnya. [timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government's commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
