SMKPP Kementan Motivasi Milenial Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


SMKPP Kementan Motivasi Milenial Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan
SMKPPN BANJARBARU: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kanan] dan Kepala SMKPPN Banjarbaru pada Webinar MAF edisi spesial Penas XVI 2023 di Kota Padang

Padang, Sumbar [B2B] – Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMKPP N] Banjarbaru sebagai salah satu unit Pelaksana Teknis [UPT] Pendidikan Kementerian Pertanian [Kementan] turut berpartisipasi dalam gelaran PENAS XVI tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat.

Salah satunya melalui webinar Millenial Agriculture Forum [MAF] edisi spesial PENAS 2023 yang disiarkan langsung dari lokasi Gelar Teknologi [Geltek], Rabu [14/6]. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani harus selalu memperbarui pengetahuan.

"Insan pertanian dituntut untuk menghadirkan inovasi yang dapat membantu menjaga dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian," ujar Syahrul.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluh dan pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi, mengatakan, forum ini merupakan wadah yang sangat bermanfaat bagi para siswa SMKPP dan mahasiswa Polbangtan/ PEPI untuk belajar dari kesuksesan petani milenial  yang menjadi narasumber.

"Senang sekali saya melihat inovasi teknologi yang ditelorkan oleh para SMK-PP, para Polbangtan. Ini adalah calon-calon petani milenial kita ke depan, harapan kita ke depan," kata Dedi saat memberikan sambutan.

"Pertanian 10-20 tahun yang akan datang itu ada digenggaman kalian [petani milenial], oleh karena itu, saat ini, detik ini adalah kewajiban kalian untuk mempersiapkan diri, memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, agar begitu kalian terjun di samudra pertanian kalian akan melejit," sebut Dedi.

Mengangkat tema penerapan energi terbarukan dan bioreaktor mikroba untuk pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan, SMKPP N Banjarbaru memotivasi milenial dengan menghadirkan narasumber Noor Mansyah, Duta Petani Milenial [DPM], ketua Asosiasi Hidroponik Balikpapan asal Kalimantan Timur.

Noor Mansyah menegaskan, penamaan bio agriculture sendiri karena sebelumnya ia telah menciptakan reaktor mikroba-01 yang merupakan pengembangan dari Boslem, sedangkan Photovoltaic adalah sebuah istilah karena dalam penerapannya menggunakan energi terbarukan, yakni penggunaan tenaga surya / solar cell system.

"Sebelumnya saya telah menciptakan bio-reaktor mikroba-01 yang merupakan pengembangan dari boslem," jelasnya

Boslem merupakan alat untuk mengembangkan mikroba positif dalam membantu baik dari perbaikan lahan pertanian, untuk pengomposan pada baglog / media tanam jamur. 

Bolsem juga dijadikan pupuk starter dalam memperbaiki aliran system atau menambahkan rangsangan akar tanaman sebelum mendapatkan pupuk tambahan lainnya pada tanaman hidroponik.

"Untuk saat ini, ada 2 jenis mikroba yang dikembangkan, yaitu eco enzim [yang berasal dari kulit buah dengan unsur P] dan ada dari unsur N dan K," jelasnya lagi.

Norman mengklaim, untuk ke depannya ia akan mengembangkan mikroba sebagai pengganti A-B mix. Dan saat ini, pupuk organik yang telah dikembangkannya sudah dapat menggantikan pupuk kimia sebanyak 60 hingga 80 persen pada tanaman hidroponiknya.

Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.