Strategi Regenerasi Petani, Kementan gelar Multi Stakeholders Forum di Sorong

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Strategi Regenerasi Petani, Kementan gelar Multi Stakeholders Forum di Sorong
PROGRAM YESS: Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawati [atas, hijab ungu] bersama peserta workshop National Multi-Stakeholder Forum [NSMF] di Sorong, Papua Barat yang digelar oleh National Project Management Unit [NPMU].

Sorong, Papua Barat [B2B] - Menteri Pertanian RI  Syahrul Yasin Limpo mengingatkan bahwa sektor pertanian merupakan sesuatu yang menjanjikan bagi generasi milenial. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, jika ingin hebat dan sejahtera maka bertanilah.

"Pertanian adalah sesuatu yang pasti menjanjikan. Bahkan saya ingin katakan kalau kau mau tidak miskin bertanilah. Bertani itu pasti hebat. Menjadi petani milenial pasti keren," kata Mentan Syahrul.

Mentan menegaskan, paradigma generasi milenial harus diubah terkait pertanian. Menurutnya, pertanian itu bukan sesuatu yang miskin dan kotor. Untuk mengubah paradigma tersebut, Kementan menargetkan 2,5 juta petani milenial bisa masuk dalam ekosistem pertanian.

"Di Kementan, yang pertama memang harus membangun konsepsi dalam lima tahun ini harus 2,5 juta petani milenial yang sudah masuk di Kementan. Yang kita lakukan sekarang sudah 1 juta lebih, semua yang sudah dilatih," katanya.

Kendati demikian, Mentan mengakui, Kementan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, mulai pemerintah daerah dan stakeholders lainnya untuk mendukung pencapaian target 2,5 juta petani milenial.

Sebelumnya, Kementan gencar memberdayakan ribuan pemuda di Indonesia, untuk dididik menjadi petani milenial yang modern, terampil dan akrab. Tahun 2022 merupakan tahun ketiga terlaksananya Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS].

Memiliki tujuan utama menciptakan kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah pedesaan untuk mengembangkan ekonomi mereka di sektor pertanian melalui pengembangan usaha dengan meningkatkan kemampuan bekerja setiap individu, Program YESS berupaya memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan dan transformasi wilayah pedesaan secara berkelanjutan dan menyeluruh.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan ada dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS.

“Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari program YESS, yakni pemuda harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,” katanya.

Sinergi Pusat dan Daerah
Guna mendorong kaum muda menggeluti sektor pertanian, kata Dedi, Program YESS terus melakukan sinergi dengan sektor-sektor lain yang terkait di tingkat nasional maupun daerah untuk bersama-sama menentukan arah dan kebijakan program yang tepat untuk mencapai tujuan. Pada tingkat nasional secara rutin digelar workshop National Multi-Stakeholder Forum [NMSF] yang dilaksanakan oleh National Project Management Unit [NPMU].

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan(Pusdiktan] Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS dalam sambutannya mengatakan bahwa NMPU selaku pelaksana di tingkat pusat akan menyampaikan strategi dan pencapaian Program YESS.

"Mendengarkan progress yang telah dilakukan oleh lembaga/instansi lainnya dalam mendorong peningkatan kualitas ekonomi kaum muda pedesaan termasuk kaum perempuan, disabilitas, suku asli dan kaum termajinalkan di sektor pertanian maupun sektor lainnya pada tingkat nasional," katanya.

Kapusdik Idha WA mengharapkan hasil dari Workshop NMSF diharapkan dapat menjadi lesson learned dan masukan bagi arah dan strategi Program YESS tingkat nasional ke depannya.

Ditemui di sela kegiatan yang sama, Project Manager Program YESS, Inneke Kusumawati mengatakan hadir pada kegiatan tersebut sejumlah kementerian/lembaga lain yang terkait Program YESS seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal [PDTT], Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Aanak dan Perempuan, Kementerian Koperasi UMKM dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas].

Menurut Inneke, para narasumber akan memaparkan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Upaya Regenerasi Petani melalui Program PHLN, Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko dalam Program Hibah Luar Negeri dan Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian melalui Program Pemagangan.

"Topik penting lainnya adalah Optimalisasi BUMDes dalam Pembangunan Sektor Pertanian, Pemberdayaan Pemuda Pedesaan bidang Pertanian, Pemberdayaan Perempuan di Sektor Pertanian, Penumbuhan UMKM Sektor Pertanian; Strategi Peningkatan Skala Usaha Penerima Manfaat Program YESS," katanya.

Hadir pula Unit Pelaksana Teknis Pusat dan Daerah, Pemerintah Daerah, NPMU, PPIU dan DIT serta perwakilan penerima Hibah Kompetitif.

Inneke pun mengapresiasi hadirnya kepala dinas, kepala Bappeda dan pihak-pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program YESS di 4 provinsi sasaran dan provinsi-provinsi yang akan menjadi lokasi YESS selanjutnya.

Pada kegiatan yang berlangsung empat hari tersebut, 16 - 19 Juni di Sorong, dilaksanakan pula kunjungan lapang ke Poktan Harapan Gawe Makmur di Desa Jaimamo Distrik Mariat Kabupaten Sorong serta Poktan Mekarsari Gendam.

"Para peserta yang hadir pun saling berbagi pengalaman dalam penerapan pengembangan sektor pertanian serta pelibatan generasi milenial di daerahnya masing-masing," kata Inneke. [Yess]

Sorong of West Papua [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.