Ekspor Hortikultura, Polbangtan Kementan Percepat Pembangunan Packing House

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Ekspor Hortikultura, Polbangtan Kementan Percepat Pembangunan Packing House
POLBANGTAN BOGOR: Rakor dihadiri Atase Pertanian Taipei Economic and Trade Office (TETO) dan perwakilan Taiwan International Cooperation and Development Fund (ICDF) yang menjadi mitra penting dalam proyek kerjasama tersebut.

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor terus mengakselerasi pembangunan Packing House di kampus, sebagai bagian dari upaya strategis mendukung peningkatan ekspor produk hortikultura dan pemberdayaan petani lokal.

Guna mematangkan upaya tersebut, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto bersama Wakil Direktur dan tim teknis menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) lanjutan yang dipimpin  oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, belum lama ini.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah cepat Polbangtan Bogor lantaran Packing House modern akan menjadi model pemberdayaan petani dan peningkatan kualitas produk hortikultura nasional. 

“Ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur, juga membangun kapasitas petani dan mahasiswa agar siap menghadapi tantangan global," katanya.

Sementara Kabadan SDM mengharapkan Packing House Polbangtan Bogor dapat menjadi pusat inovasi yang menghubungkan pendidikan dengan kebutuhan pasar internasional.

Rakor dihadiri Atase Pertanian Taipei Economic and Trade Office (TETO) dan perwakilan Taiwan International Cooperation and Development Fund (ICDF) yang menjadi mitra penting dalam proyek ini. 

“Pembangunan Packing House harus menjadi bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta mampu memberikan dampak nyata bagi petani di sekitar wilayah Polbangtan Bogor,” kata Santi.

Dia menekankan tentang pentingnya fasilitas tersebut untuk mendukung standar kualitas pasca panen, sehingga produk hortikultura Indonesia semakin kompetitif di pasar ekspor.

Kabadan SDM berharap proyek dapat meningkatkan kualitas produk hortikultura sehingga layak ekspor sekaligus memberikan nilai tambah bagi petani binaan Polbangtan Bogor. 

"Selain untuk skala komersial, fasilitasnya juga akan menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa dalam mendukung implementasi teknologi pasca panen yang berstandar internasional," ungkap Santi.

Menurutnya, kerja sama dengan TETO dan Taiwan ICDF ini adalah bentuk kolaborasi strategis untuk mendukung pemerintah meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor hortikultura. 

"Ini juga bagian dari upaya kita memperkuat perekonomian masyarakat, khususnya petani di wilayah binaan Polbangtan,” tambah Santi.

Dengan komitmen kuat berbagai pihak, proyek pembangunan Packing House ini diharapkan segera terealisasi dan menjadi salah satu pilar penting dalam penguatan rantai pasok hortikultura nasional. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.