Kementan Targetkan RI menjadi Produsen Kakao Terbesar Dunia
Ministry of Agriculture Target RI Become World`s Largest Cocoa Producer
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpg)
Kuta (B2B) - Indonesia melalui Gerakan Nasional (Gernas) Kakao untuk meningkatkan produksi kako sebagai negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia, untuk menggeser Pantai Gading dan Ghana yang menempati posisi sebagai produsen kakao pertama dan kedua terbesar dunia.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, dalam Gernas Kakao dilakukan upaya peremajaan dan meningkatkan produktivitas dengan pemeliharaan yang baik seperti me-manage pembudidayaan dan pemupukan untuk meningkatkan produksi.
"Peremajaan ini berupa mengganti pohon-pohon kakao yang sudah tidak produktif. Peremajaan ini telah dilakukan sejak 2009," kata Menteri Pertanian Suswono setelah membuka Pertemuan Dewan Kakao Internasional ke-87 di di Kuta, Bali, Senin (18/3).
Menurut Suswono, tahun ini akan dilakukan panen kakao dengan meningkatkan produksi menjadi 1 juta ton dari produksi tahun 2012 yakni 833.310 ton atau meningkat 17% dari produksi 2011 sebesar 712.231 ton.
Mentan menambahkan, untuk meningkatkan produktivitas kakao melalui Gernas Kakao dikembangkan budidaya dengan cara sambung samping dan sambung pucuk disertai pemupukan yang baik, sehingga produktivitas kian meningkat.
"Melalui pertemuan ICCO diharapkan para anggotanya sebagai produsen dan importir dapat bersatu. dalam semangat meningkatkan kerja sama dan solidaritas menghadapi permasalahan kakao dari perspektif negara produsen kakao," harap Suswono.
Dia mengingatkan, ada tiga juta petani kakao yang menggantungkan hidup mereka dari sektor kakao. "Indonesia berharap ICCO dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi yang lebih konkrit dan menguntungkan semua pihak."
Kuta (B2B) - Indonesia through the National Movement (Gernas) Cocoa to increase cocoa production as the country´s third-largest cocoa producer in the world, to unseat the Ivory Coast and Ghana as the first cocoa producer and second largest in the world.
Agriculture Minister Suswono said that through the Gernas Cocoa rejuvenation efforts and improve productivity with good maintenance like managing cultivation and fertilization to increase production.
"Rejuvenation is in the form of replacing the cocoa trees that are not productive. Rejuvenation has been done since 2009," said Minister of Agriculture Suswono after opening the International Cocoa Council meeting to-87 in Kuta, Bali, on Monday (18/3).
According to Suswono, this year the harvest of cocoa to increase production to 1 million tons from 833,310 tons in 2012 which is an increase of 17% from 2011 production amounted to 712,231 tons.
Agriculture Minister added, to increase the productivity of cocoa through Gernas Cocoa cultivation was developed by side grafting and grafting the leaf with good fertilization, thus increasing productivity.
"Through the ICCO meeting, expects its members as producers and importers can come together in a spirit of cooperation and increasing solidarity in confronting the problems of cocoa, from the perspective of country producer," please Suswono.
He warned, there are three million cocoa farmers their livelihood from the cocoa sector. "Indonesia hopes ICCO can generate policy recommendations and action plans are more concrete and beneficial to all parties."
