Polbangtan YoMa, Staf Khusus Mentan Motivasi Mahasiswa jadi Petani Milenial

Indonesian Govt Invites Yogyakarta`s Agricultural Students Back to Farming

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan YoMa, Staf Khusus Mentan Motivasi Mahasiswa jadi Petani Milenial
POLA PIKIR: Kuliah umum Staf Khusus Mentan SYL, Lutfi Halide [kemeja putih] DI Polbangtan YoMa didampingi Direktur Dr Rajiman [kanan atas] yang dihadiri Wadir I Dr Ananti Yekti dan Kabag Umum, Irwan JS [kanan bawah] Foto2: Humas Polbangtan YoMa

Yogyakarta, DIY [B2B] - Ratusan mahasiswa Polbangtan YoMa Jurusan Pertanian di Kampus Yogyakarta diingatkan dan dimotivasi menjadi petani milenial sukses di era 4.0 oleh Staf Khusus Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] Lutfi Halide didampingi Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman pada kuliah umum di Yogyakarta, Senin pagi [24/2].

Lutfi Halide mengingatkan mahasiswa Polbangtan YoMa, untuk berpartisipasi aktif mendukung pembangunan pertanian Indonesia, dengan mengubah mindset [pola berpikir] setelah lulus dari Polbangtan YoMa, dari orientasi menjadi karyawan/PNS menjadi pengusaha pertanian milenial. Manfaatkan teknologi informasi seperti digagas Mentan SYL dengan Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] untuk mengubah mindset pertanian konvensional menjadi pertanian maju, mandiri dan modern.

"Kunci utama untuk sukses sebagai pengusaha pertanian milenial ke depan adalah mengubah mindset atau pola pikir. Jangan lagi berfikir setelah lulus dari Polbangtan YoMa untuk menjadi karyawan atau PNS, kembangkan potensi diri menjadi pengusaha," kata Lutfi Halide, mantan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan dalam kuliah umum bertajuk ´Kiat Sukses menjadi Petani Milenial untuk Mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri dan Modern´.

Ciptaka suatu iklim, kata Lutfi Halide, yang dapat mengubah pola pikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan, bukan mencari pekerjaan. Lebih sempurna lagi, jika menjadi pegawai sambil berwirausaha seraya menguraikan sejumlah sosok sukses pengusaha pertanian milenial di sejumlah daerah.

"Tanamkan keyakinan bahwa sukses adalah hak saya, mahasiswa Polbangtan, dan hak siapa saja yang mau berjuang. Kiatnya adalah bemoral, jujur, berani dan bertanggung jawab, keyakinan kuat, kerja keras, disiplin, dan kembangkan potensi diri," Lutfi Halide pada kuliah umum yang dihadiri Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Dr Ananti Yekti.

Dia mengingatkan bahwa perubahan pola pikir harus dilakukan secara bertahap. Pertama, mendirikan sekolah yang berwawasan wirausaha. Kedua, pendidikan kewirausahaan perlu menekankan keberanian untuk memulai berwirausaha. Ketiga, tanamkan keyakinan bahwa dengan berwirausaha maka masa depan ada di tangan kita, bukan di tangan orang lain.

KostraTani
Mentan SYL mengingatkan bahwa pembangunan pertanian nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan para pemangku kepentingan, tapi juga menjadi mahasiswa dan sarjana terapan dari Polbangtan, yang dicanangkan Mentan SYL Kementan melalui KostraTani, yang bertumpu pada komitmen dan dukungan penyuluh pertanian di tingkat kecamatan di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern.

"Mentan SYL mencanangkan KostraTani pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan. Saya harapkan mahasiswa Polbangtan, khususnya Polbangtan YoMa mendukung penuh melalui gagasan dan inovasi demi kemajuan pertanian nasional," kata Lutfi Halide.

Menurutnya, mahasiswa Polbangtan tentu memahami betul tentang data potensi wilayah, data statistik pertanian menyangkut luas baku lahan sawah, luas areal tanam, produksi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dan standing crop di seluruh Indonesia dari mata kuliah yang diperoleh di Polbangtan.

Lutfi Halide menambahkan bahwa Mentan SYL dalam setiap kali pertemuan dengan petani dan penyuluh selalu mengingatkan pertanian Indonesia ke depan harus dikelola secara maju, mandiri dan diolah secara modern, yang telah didukung Kementan dengan KostraTani didukung penyuluh pertanian sebagai ´Kopassus´ pertanian modern Indonesia.

"Ke depan, kita dituntut menyesuaikan dengan perkembangan zaman, termasuk penyuluh pertanian. Kita tidak bisa lagi menggunakan cara-cara dan metode lama dalam melakukan kegiatan pendampingan dan penyuluhan," katanya. [IJS]

Yogyakarta [B2B] - Indonesian government invited students of Yogyakarta´s Agricultural Development Polytechnic [Polbangtan YoMa] back to farming to support Indonesia to achieve food sovereignty, according to senior official of the agriculture ministry.