Picu Potensi Petani Milenial Kalsel, Kementan Siapkan Lokasi Magang

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Picu Potensi Petani Milenial Kalsel, Kementan Siapkan Lokasi Magang
SMKPPN BANJARBARU: Kegiatan pemagangan di Kalsel akan diikuti 80 Penerima Manfaat Program YESS yang mengikuti Program Pemagangan Bersertifikatm yang berasal dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agriculture Development [IFAD] untuk mendukung anggaran transformasi pertanian berkelanjutan di pedesaan melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Services [YESS]. Program YESS merupakan upaya percepatan regenerasi petani di Indonesia, tak terkecuali di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel]. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) menaruh harapan besar pada generasi milenial dalam pembangunan pertanian. Pasalnya, generasi milenial harus siap dan berani menjadi petani atau mendirikan startup pertanian.  

"Usaha pertanian itu paling pasti untuk dilakukan. Selain untuk ekonomi, bisa juga membuka lapangan kerja. Coba bandingkan dengan usaha tambang yang membutuhkan waktu 10 sampai 20 tahun, barulah mendatangkan hasil. Kuncinya, pada kemauan dan pintar membaca peluang," kata Mentan Syahrul. 

Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial. 

“Menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga pertanian ke depan menjadi modern. Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, juga berorientasi ekspor,” katanya.

Guna terus mencetak generasi muda bidang pertanian terutama Kalsel, maka Provincial Project Implementation Unit [PPIU] sebagai pelaksana Program YESS di Kalsel, berencana melaksanakan permagangan bagi Calon Penerima Manfaat [CPM] Program YESS.

Pelaksanaan pemagangan diawali penandatanganan kerjasama dengan mitra swasta yang menjadi lokasi pemagangan pada Senin [9/5] oleh Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso pimpinan PT Buana Karya Bakti dan PT Siska selaku mitra swasta.

"Program Pemagangan Bersertifikat bertujuan menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian sebagai tenaga kerja yang kompeten maupun wirausaha pertanian," kata Budi Santoso.

Menurutnya, lokasi magang siap melaksanakan pemagangan bagi Penerima Manfaat Program YESS antara lain PT Buana Karya Bakti, yang akan menyelenggarakan magang dan siap merekrut menjadi tenaga kerja sebanyak 20 orang dengan skema: kepala kerja lapangan dari area intervensi Program YESS. 

"Kemudian PT Siska, yang bersedia menjadi tempat magang dan sekaligus merekrut 20 tenaga magang untuk menjadi tenaga kerja dengan kompetensi Ruminansia Pemula [sapi] yang akan bekerja pada bidang pengelolaan sawit - sapi.

Konsultan PPIU Kalsel, Soedjatmiko menambahkan bahwa kegiatan tersebut akan memberikan sertifikat bagi peserta magang, mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI].

"Selanjutnya adalah rumusan kemampuan keqiatan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Soedjatmiko.

Menurutnya, kegiatan pemagangan di Kalsel akan diikuti 80 Penerima Manfaat Program YESS yang mengikuti Program Pemagangan Bersertifikat dari Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.