Raker Perdana, SYL Harapkan Sinergi DPR Dukung Kebijakan Kementan

Indonesia´s Agriculture Minister Expects Parliamentary Support

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Raker Perdana, SYL Harapkan Sinergi DPR Dukung Kebijakan Kementan
KOMISI IV DPR: Mentan SYL [ke-2 kiri] menjawab pertanyaan Komisi IV DPR didampingi Sekjen Kementan, Momon Rusmono [kiri], Irjentan Justan Siahaan dan Dirjen PSP Sarwo Edhy [Foto: Biro Humas Kementan]

Jakarta [B2B] - Pertanian adalah sektor terpenting dari kehidupan bernegara lantaran ketersediaan pangan menentukan ketahanan suatu bangsa, maka sektor pertanian bukan semata tanggung jawab pemerintah melainkan seluruh komponen bangsa termasuk DPR. Pertanian menyangkut penyediaan lapangan kerja, kesejahteraan rakyat dan solusi mengurai kemiskinan.

"Pembanguan pertanian ini harus lebih maju tidak boleh stuck [macet]. Pertanian harus makin mandiri. Ada tantangan baru yang harus kita jawab dari masa ke masa dan era ini dengan teknologi," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] pada rapat kerja perdana dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa [5/11].

Pembangunan pertanian yang semakin maju, kata SYL, menjadi suatu keharusan karena menyangkut daya tahan negara hanya bisa diwujudkan kalau mampu meningkatkan daya tahan pertanian. Daya ketahanan pangan menjadi ukuran hadirnya sebuah negara.

"Kalau perut rakyat bersoal, maka tidak ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Masalah pertanian tidak boleh diam. Tidak boleh lengah sedikit pun, untuk menghadirkan upaya maksimal mencapai harapan itu. Salah satu hal penting pertanian adalah menjamin rakyat kebutuhan pangan 267 rakyat," kata SYL.

Menurutnya, pembangunan pertanian menuntut sinergi Kementerian Pertanian RI dengan DPR RI, karena pertanian adalah sebuah gerakan, bukan hanya program sehingga harus melibatkan semua pihak dan yang terpenting adalah kemauan dan kesepakatan Kementan dengan Komisi IV DPR menjaga fungsi, peranan dan tanggung jawab.

"Saya tidak akan sia-siakan kesempatan yang diberikan kepada saya. Masalah pertanian bukan hanya program pemerintah saja, tapi harus menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa," kata Mentan SYL.

Dia mengharapkan Komisi IV DPR menunjukkan padanya tentang prioritas kerja seperti apa harusnya dilakukan agar kebutuhan dasarnya selesai. Pembangunan pertanian ke depan harus menjadi solusi dalam masalah yang dihadapi masyarakat, karena output dari pertanian adalah penyediaan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan solusi mengurai kemiskinan.

"Pertanian yang baik akan menumbuhkan berbagai energi-energi kehidupan yang lebih baik, termasuk proses demokrasi hanya bisa dibangun kalau kesejahteraan rakyat memenuhi standard of living. jangan biarkan saya sendiri. Pertanian bukan bicara di atas meja. Maaf saya orang lapangan, kalau bicara lapangan tunjukkan saya mana masalahnya. Tunjukkan saya di mana dapilnya bapak apa persoalan di dapil itu, kita selesaikan," tambahnya.

Program 100 Hari

Mentan SYL menyatakan telah menetapkan ´Program Kerja 100 Hari´ yang fokus pada data pangan, sebagai pijakan utama pembangunan pertanian agar bekerja tepat guna dan tepat hasil untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani. 

"Dalam 100 hari ini, saya minta kepada seluruh jajaran untuk selesaikan data. Bagaimana mau kerja kalau datanya nggak beres. Saya sudah datangi BPS [Badan Pusat Statistik] maka untuk menghasilkan data akurat maka Kementan bersama BPS dan kementerian terkait dalam waktu dekat membangun sistem untuk melakukan pencitraan satelit dengan resonansi tinggi menggunakan artificial intelligence dan robot contraction," kata Mentan SYL.

Program lain yang menjadi fokus Kementan adalah  membangun Sistem Komando Strategi Pertanian [KonstraTani] hingga tingkat kecamatan, perbaikan konsep asuransi dan bank pertanian, mengidentifikasi pengembangan industri pangan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan menjamin ketersediaan pangan strategis tiga bulan ke depan untuk 267 juta jiwa. 

"Peningkatan kapasitas penyuluh melalui KonstraTani sangat penting. Penyuluh kita adalah Kopassus pertanian. Kita nggak boleh kalah, penyuluh itu adalah agenda intelektualnya petani. Kalau di agenda mereka sistemnya tertinggal, maka semua tertinggal. Karena itu manajemen hulu dan hilir, manajemen pemupukan, manajemen penyiangan nya harus jelas dikuasai penyuluh," kata SYL.

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo expects parliamentary support to encourage farmers, agricultural extension workers and stakeholders to support increased strategic food production.