Kementan gelar Monev Program PAT di Kalsel, untuk Antisipasi Darurat Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus mendorong Program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.
Salah satu langkah untuk mendukung hal tersebut melalui penyiapan sumber daya manusia [SDM] andal dengan mendorong peningkatan kompetensi dan pemahamannya dalam meningkatkan produksi padi.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengingatkan bahwa SDM pertanian menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian, sehingga sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni.
“Empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi mumpuni. Di antaranya ialah bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” katanya.
Guna memaksimalkan Program PAT tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan[BPPSDMP] Idha Widi Arsanti melaksanakan Monitoring dan Evaluasi [Monev] PAT untuk Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru pada Senin [12/8].
Kegiatan Monev dipusatkan di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan [DPKP] Kalsel yang dihadiri Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti; Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Imam Subarkah; Pusat Penyuluhan Pertanian Kementan, Korem 101 Antasari, Dinas Pertanian Kabupaten dan Kota Kalsel, BBPP Binuang, SMK-PP N Banjarbaru, BSIP Kalsel, BSIP Lahan Rawa, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Banjarmasin, dan PJ PAT Kalsel.
Pada pertemuan tersebut, Idha Widi Arsanti mengapresiasi kerja keras dan capaian Tim PAT Kalsel dengan wilayah yang sangat luas.
“Semoga sebentar lagi bisa hijau, dan ini sebagai tugas kita semua. Intinya kita terus berprogres dengan pencapaian-pencapaian yang sudah ada,” kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Pesan dari Mentan, katanya, mendorong Optimasi Lahan [Oplah] OPLAH, dan berharap kegiatan tersebut bisa secepatnya dilakukan secara paralel, meskipun tahun anggaran mempunyai waktu sampai Desember 2024.
“Saya berharap November bisa diselesaikan,” tambah Santi.
Santi menambahkan terkait Luas Tambah Tanam [LTT] regular di Kalsel harus didorong dalam satu minggu ini sehingga dapat mencapai target pada akhir Agustus 2024.
"Selain itu, diharapkan realisasai kontruksi dapat segera terealisasi melalui koordinasi dengan KPPN," katanya lagi.
Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf dalam kesempatan terpisah mengatakan pihaknya senantiasa mendukung Program PAT dan pencetakan sawah baru dalam upaya peningkatan produksi.
Plt Kadis DPKP Kalsel, Imam Subarkah mengatakan bahwa per 11 Agustus 2024, kegiatan Oplah lahan rawa berada pada peringkat keempat secara nasional yaitu 65,13% atau 29,747 hektar, sedangkan pompanisasi mencapai 15.010 hektar dan Tumpang Sisip [Tusip] mencapai 799 hektar.
“Jadi dari laporan di atas harus segera bisa ditindaklanjuti adalah mencoba untuk bisa mencapai peringkat ketiga, dengan selisih 1 koma sekian persen," katanya.
Imam Subarkah mengharapkan kerja keras semua pihak, khususnya para kepala daerah tingkat kabupaten/kota serta dinas pertanian masing-masing dapat saling bersinergi.
“Semoga perkembangan optimalisasi lahan, pompanisasi, dan tumpeng sisip bisa maksimal kita selesaikan,” ungkapnya. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.
