Raker DPD RI, Mentan SYL Elaborasi Program dan Target Kementan

Indonesian Senators Support the Agriculture Minister`s Program for Five Years

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Raker DPD RI, Mentan SYL Elaborasi Program dan Target Kementan
SENATOR INDONESIA: Mentan Syahrul Yasin Limpo [ke-2 kanan] menjawab pertanyaan senator Indonesia pada Raker DPR didampingi sejumlah pejabat eselon satu di antaranya Dirjen PSP Sarwo Edhy [kanan] Foto: Biro Humas Kementan

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI dalam lima tahun ke depan fokus pada pengembangan SDM pertanian, peningkatan kesejahteraan petani, penerapan teknologi informasi era 4.0 melalui Agriculture War Room [AWR KostraTani] dari locust pertanian di kecamatan melalui revitalisasi peran balai penyuluhan pertanian [BPP], penyaluran Kredit Usaha Rakyat untuk sektor pertanian [KUR], dan peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui Program Gerakan Tiga Kali Ekspor [GratiEks] dan Program Petani Masuk Sekolah [PMS].

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] pada rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah [DPD RI] yang dipimpin Wakil Ketua Komite II DPD RI, Abdullah Puteh dan dihadiri sejumlah anggota DPD dari Komite II dan pejabat eselon satu dan dua Kementan di antaranya Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian [PSP Kementan] Sarwo Edhy.

"Kementan tengah fokus untuk merealisasikan berbagai program kerja untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kesejahteraan petani. Sekarang kita sudah memiliki program PMS. Inshaa Allah akan kita terapkan di semua sekolah. Jadi, nantinya setelah lulus mereka sudah memiliki modal untuk usaha bertani. Kesejahteraan mereka pun pasti terjamin," kata Mentan yang akrab disapa SYL.

Menurutnya, Kementan juga sudah merealisasikan sebagian program KUR yang didistribusikan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah. Program KUR merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan  usaha tani dan kesejahteraan petani.

"Bahkan Kementan sudah membentuk barisan Kostratani dengan Program GratiEks sebagai ujung tombak ekonomi nasional. Kemudian kami perkuat dengan kecanggihan dari AWR yang didukung teknologi informasi standar 4.0," kata Mentan SYL.

Dia menambahkan bahwa Kementan siap menggunakan anggaran untuk kepentingan masyarakat, terutama untuk meningkatkan produksi pertanian nasional. Hal itu untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup pada periode tahun ini, khususnya ketersediaan pangan untuk bulan suci Ramadan dan Lebaran 2020.

"Ini paling penting karena untuk mengantisipasi gejolak harga pada Ramadhan, kami harus memastikan bahwa kebutuhan pangan harus cukup," katanya.

Mentan SYL menyatakan optimistis bahwa nilai ekspor pertanian Indonesia akan meningkat tajam. "Walaupun saya tidak menampik bawa ada beberapa tantangan produksi pertanian yang ada seperti cuaca ekstrim, hama, hingga masalah regenerasi petani."

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo expects support of senators to encourage farmers, agricultural extension workers and stakeholders to support increased strategic food production.