Hadir di Indonesia, Presiden IFAD Apresiasi Regenerasi Petani Indonesia

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi


Hadir di Indonesia, Presiden IFAD Apresiasi Regenerasi Petani Indonesia
POLBANGTAN BOGOR: Memastikan kemajuan Program YESS, Presiden IFAD Alvaro Lario berkesempatan meninjau lokasi Program YESS di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Subang, Jabar [B2B] - Pertanian merupakan sektor penting di Indonesia dan terbukti bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang bertahan di masa pandemi Covid-19. Bahkan di Indonesia, telah terbukti sektor pertanian menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 38 juta orang di Indonesia. 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo  berulang kali menegaskan bahwa pemuda adalah kunci masa depan pertanian karena karakteristik pemuda yang mandiri, kreatif dan adaptif teknologi dapat menjadi kunci penggerak menuju pertanian masa depan yang modern dan efisien.

Kendati demikian, tak dapat dipungkiri hampir 80% petani Indonesia berusia di atas 45 tahun dan ini memacu untuk segera melakukan regenerasi petani.

Menjawab tantangan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi terus berupaya mempersiapkan pemuda menjadi petani, pengusaha dan pekerja yang kompeten di bidang pertanian sehingga mampu mengembangkan pertanian terutama di wilayah pedesaan. 

Berbagai program dijalankan oleh Kementan, salah satunya adalah hadirnya Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services [YESS] hadir untuk mewujudkannya.

Program Pelayanan Dukungan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Muda atau Program YESS dikelola oleh Pusat Pendidikan Pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development [IFAD]. 

"Tujuan program YESS, membuka kesempatan bagi kaum muda khususnya di pedesaan untuk dapat mencari nafkah di bidang pertanian, baik sebagai pencari kerja maupun pencipta lapangan kerja," kata Dedi Nursyamsi.

Dia menambahkan, Program YESS fokus mempersiapkan dan mengintegrasikan pemuda dengan kesempatan kerja dan usaha di bidang pertanian sehingga mereka dapat memperoleh dan meningkatkan pendapatan mereka dari sektor tersebut.

Memastikan kemajuan Program YESS, Presiden IFAD Alvaro Lario berkesempatan meninjau salah satu lokasi program di Provinsi Jawa Barat. 

Sejak 14 hingga 16 November 2022, pria berkebangsaan Spanyol ini meninjau beberapa lokasi permagangan Penerima Manfaat (PM) Program YESS seperti Balai Besar Padi  Sukamandi, Subang, Provinsi Jawa Barat dan P4S Brahman di Subang serta PM petani pisang cavendish dan melon yang telah menerapkan Smart Farming.

"Indonesia merupakan negara yang sangat potensial di sektor pertanian. Alam Indonesia sangat kaya dan mampu mencukupi kebutuhan pangan," kata Alvaro Lario.

Dia mengaku sangat mengapresiasi pelaksanaan Program YESS di Indonesia. Bertemu dengan beberapa PM selaku peserta magang. 

"Saya menanyakan banyak hal kepada mereka. Bagaimana mereka mengetahui Program YESS? Apa yang mereka rasakan setelah mengikuti kegiatan YESS serta apa yang akan mereka lakukan setelah mengikuti permagangan," kata Alvaro Lario.

Dia mengakui banyak dari PM yang mengatakan terbantu dengan hadirnya Program YESS. Mereka akan melanjutkan untuk berusaha di sektor pertanian setelah mendapatkan pelatihan maupun mengikuti permagangan.

"Kami sangat konsen pada peningkatan kapasitas serta kualitas SDM khususnya pemuda di pedesaan, akses permodalan, pemanfaatan teknologi, peningkatan skala usaha hingga akses pemasaran serta kesinambungan atas semua unsur tersebut," kata Alvaro Lario.

Maka IFAD, katanya, sangat berharap adanya kolaborasi dan sinergi antara pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementan dan IFAD dapat mewujudkan regenerasi petani di Indonesia.

Ditemui disela-sela kunjungan, Direktur Program YESS yang juga Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Kapusdiktan] Idha Widi Arsanti menjelaskan di tingkat kabupaten, Program YESS melalui pemerintah kabupaten merekrut mitra Penyedia Jasa Pengembangan Usaha [BDSP] di tingkat kecamatan yang terdiri dari Balai Penyuluhan Pertanian [BPP], Pusat Pelatihan Pertanian Mandiri [P4S] dan Terpadu Pusat Dukungan Bisnis [PLUT]. 

"Sebagai bagian dari tim jaringan penjangkauan, Program YESS juga merekrut penggerak, fasilitator pemuda dan penasehat keuangan untuk memberikan pendampingan kepada pemuda dalam pengembangan usaha dan akses pembiayaan sehingga petani muda dan usaha kecil pedesaan mendapatkan akses pasar dan layanan pengembangan usaha," kata Idha WA yang akrab disapa Santi.

Dalam pelaksanaanya, kata Kapusdik, Program YESS memastikan bahwa kegiatan dan manfaat program harus inklusif bagi semua pemuda dengan berbagai latar belakang. 

"Untuk itu, kami mendorong partisipasi perempuan dalam program untuk mempercepat keterlibatan perempuan dalam kegiatan dan pengambilan keputusan di bidang agribisnis," kata Santi.

Tercatat  42% partisipasi perempuan dalam Program YESS serta pemuda berketerampilan rendah, pemuda miskin, masyarakat adat dan pemuda penyandang disabilitas.

"Kami sudah memiliki lebih dari 80 ribu pemuda di 15 kabupaten percontohan pada empat provinsi di Indonesia yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.

Hingga November 2022, katanya, Kementan telah mengintervensi lebih 38 ribu dari mereka melalui pelatihan, hibah, dan peningkatan kapasitas lainnya. [wisda/timhumasyessjabar]

Subang of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.