Kementan Cetak Trainer Proposal Bisnis di Provinsi Kalimantan Selatan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kementan Cetak Trainer Proposal Bisnis di Provinsi Kalimantan Selatan
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [ke-2 kiri] bersama Project Manager PPIU YESS Kalsel, Angga Tri AP [kiri] dan Widyaiswara Riski [ke-2 kanan] serta para peserta TOT Proposal Bisnis yang digelar oleh SMKPPN Banjarbaru.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Dalam upaya mengakomodasi kreativitas pemuda tani untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian, bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD], Kementerian Pertanian RI mencanangkan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] di empat provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. 

Guna meningkatkan kapasitas generasi milenial tersebut, digelar pelatihan Training of Trainer Proposal Bisnis [ToT] bagi 36 peserta pada tiga kabupaten yakni Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Banjar yang dilaksanakan di SMKPPN Banjarbaru, unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kegiatan ToT adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi sosok-sosok yang disiapkan menjadi pelatih [trainer] dan meneruskan materi pelatihan tersebut kepada orang lain. Secara umum ToT adalah proses transfer pengetahuan dan keterampilan agar lebih kuat dan meningkat wawasannya.

Tujuan kegiatan ToT Proposal Bisnis untuk meningkatkan kapasitas staf Business Development Services Provider [BDSP], mobilizer, dan fasilitator dalam melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Penerima Manfaat Program YESS terutama terkait identifikasi dan penyusunan Proposal Bisnis.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian memiliki banyak subsektor usaha yang dapat dikembangkan oleh generasi milenial. 

“Saat ini banyak generasi milenial yang sukses menjadi petani dan pengusaha di sektor pertanian. Mereka mampu mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” katanya.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka Penerima Manfaat Program YESS harus bisa mengakses permodalan baik melalui kegiatan Hibah Kompetitif maupun kredit perbankan. Untuk mengakses permodalan tersebut dibutuhkan kemampuan menyusun proposal bisnis sebagai dasar bagi tim seleksi maupun perbankan dalam memberikan permodalan. 

Dengan demikian, diperlukan adanya pelatihan ToT Proposal Bisnis untuk meningkatkan kemampuan pelatih dalam mengajarkan penulisan proposal bisnis yang akuntabel, untuk dapat meyakinkan tim seleksi maupun perbankan dalam memberikan modal kepada penerima manfaat Program YESS.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi selaku Penanggung Jawab YESS mengingatkan bahwa program tersebut dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda pedesaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.

Kegiatan ToT berlangsung selama tiga hari dan ditutup oleh Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso yang mengingatkan kegiatan ToT dapat meningkatkan kemampuan peserta terhadap penerima manfaat program YESS terutama yang berkaitan dengan identifikasi dan penyusunan proposal bisnis. [timhumassmkppnbjb]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.