Melalui Pendidikan Vokasi, Kementan Tingkatkan Jiwa Wirausahawan Siswa SMKPPN
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Samarinda, Kaltim [B2B] - Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi pertanian, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru di Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel] berusaha membekali siswanya dengan pengetahuan tentang usaha tani agar siswa memiliki minat menjadi agrosociopreneur, terutama bagi siswa kelas X yang masih berada di level transisi dari pendidikan menengah pertama.
Guna mencapai tujuan tersebut, sebanyak 85 siswa kelas X dari tiga program studi [Prodi] melakukan field trip [kunjungan lapangan] ke Duta Petani Andalan dan Duta Petani Milenial [DPA/DPM] Kementerian Pertanian RI di Balikpapan dan Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur [Kaltim] selama empat hari, 21 - 24 Agustus 2022.
Di sela-sela kegiatan, Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan bahwa kegiatan field trip bertujuan agar siswa dapat melihat secara langsung bahwa bisnis di bidang pertanian sangat luar biasa potensinya, khususnya untuk mendapatkan rupiah.
Kendati harus menempuh perjalanan selama 18 jam menggunakan angkutan darat, kata Budi Santoso, tidak menyurutkan semangat para calon petani muda ini dalam mengunjungi tempat yang telah ditentukan dan menggali informasi yang mereka butuhkan.
Adalah Sawitri dan Niswatul Asngadiah, dua siswi beda prodi ini kompak mengakui bahwa mereka sangat senang dan antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan selama berada di Kalimantan Timur.
"Senang dan antusias, kami banyak belajar hal baru di sini. Dimulai dari pembibitan, budidaya, hingga proses pemasarannya". Kata Sawitri, siswi dari prodi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Senada dengan Sawitri, Niswa juga mengungkapkan hal yang sama.
"Senang sekali, ini pertama kalinya saya menemui pembelajaran seperti ini.. langsung turun ke lapangan, dan berdiskusi dengan para pelaku tani yang sudah sukses. Sehingga kami dapat belajar setiap prosesnya," kata Niswa, siswi dari prodi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
Seluruh rangkaian kegiatan ini berdasarkan program dari Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa ke depan pembangunan pertanian akan diteruskan oleh anak-anak kita, oleh petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan dengan memiliki keterampilan tentang Ilmu Teknologi yang juga lebih baik.
"Pertanian Indonesia akan jauh lebih baik jika pendidikan vokasi kita dapat menumbuhkan lulusan yang berjiwa agrosociopreneur, dibekali dengan teknologi yang terbarukan, serta pengetahuan yang jauh lebih baik," kata Mentan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa lulusan SMK PP harus bisa menjadi penggerak atau bahkan mampu memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha khusunya di bidang pertanian.
“Lulusan yang menjadi agrosociopreneur harus mampu menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Memiliki mental yang tangguh dalam membangun kelembagaan dan jaringan usaha, sehingga punya daya saing dan respondif terhadap perubahan lingkungan" katanya.
Dedi Nursyamsi mengharapkan setelah mengikuti kegiatan field trip, siswa sudah memiliki gambaran dan menambah motivasi mereka untuk menentukan bisnis pertanian yang cocok dengan kondisi di sekitarnya masing-masing. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]
Samarinda of East Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
