Gandeng Stakeholders, Kementan Ajak Milenial jadi Wirausahawan Muda Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gandeng Stakeholders, Kementan Ajak Milenial jadi Wirausahawan Muda Pertanian
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso mengundang 14 peserta kontes Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru berkunjung ke Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, melihat proses pembuatan coklat oleh siswa-siswi SMKPPN Banjarbaru peserta Program PWMP.

Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Upaya yang ditempuh antara lain melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] sebagai komitmen Kementan tiada henti menghadirkan lebih banyak petani milenial.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendorong petani milenial untuk tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global yang mengancam ketahanan pangan nasional. 

"Anak muda mampu menggagas ide besar dalam meciptakan peluang baru di masa yang akan datang," katanya.

Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, maka penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan perlu dilakukan.

Melalui institusi pendidikan vokasi yang dimiliki, katanya, Kementan akan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian dan pengusaha pertanian milenial yang andal, kreatif, inovatif, profesional, dan mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin.

“Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi, penggebuk tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern,” kata Dedi Nursyamsi.

SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis [UPT] dari Kementan terus meningkatkan kapasitas peserta Program PWMP. Selain itu, SMK-PP N Banjarbaru juga menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri [DuDi] yang berperan sebagai mentor bagi siswa peserta Program PWMP.

Salah satu DuDi yang menjalin kerjasama adalah ABBA Coklat, yang merupakan salah satu UMKM bidang pengolahan hasil dari Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel].

Kali ini ABBA Coklat, SMK-PP Banjarbaru bekerjasama dengan Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata [Disporabudpar] Kota Banjarbaru yang menggelar ajang Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru tahun 2022 pada Sabtu pekan lalu [03/9].

Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru yang berjumlah 14 orang diajak berkunjung Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, dalam proses pembuatan coklat oleh siswa-siswi peserta PWMP SMK-PP N Banjarbaru.

Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Budi Santoso berharap dari program PWMP kelak dapat mencetak para peserta program menjadi wirausahawan yang sukses, kreatif, berdaya saing dan mengadopsi teknologi. 

"Dengan adanya kerjasama dan kunjungan tersebut, dapat semakin memperkenalkan sekolah dan produk peserta PWMP," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Nanang dan Galuh Kota Banjarbaru diajak dan dikenalkan pada proses pembuatan coklat, Mereka juga diajak berkreasi membuat coklat dari awal sampai akhir bersama siswa peserta Program PWMP bidang pengolahan hasil coklat. 

Mereka juga diajak membuat video promosi dari produk coklat yang telah dibikin bersama dengan siswa PWMP, dan Disporabudpar Kota Banjarbaru. Hal itu dapat menjadi ajang promosi untuk memperkenalkan produk UMKM dan PWMP dari Kota Banjarbaru.

Menanggapi kegiatan diatas, Bobby selaku owner ABBA Coklat dan sebagai mentor PWMP mengaku keinginannya ingin memperkenalkan PWMP cokelat SMK-PPN Banjarbaru sebagai destinasi wisata edukasi.

"Bisa dikunjungi oleh masyarakat umum terutama anak-anak sekolah di lingkungan Banjarbaru dan sekitarnya, salah satunya dengan kegiatan ini,” kata Bobby. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.