SYL: "Pertanian adalah Masalah Perut terkait Erat Pertahanan Negara"

Indonesia Commemorate 2019 Indonesia`s World Food Day in Sulawesi

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


SYL: "Pertanian adalah Masalah Perut terkait Erat Pertahanan Negara"
PERINGATAN HPS 2019: Mentan Syahrul Yasin Limpo membuka Peringatan Hari Pangan Sedunia 2019 [HPS] Desa Puudambu, Kecamatan Angantan, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra [Foto: Biro Humas Kementan]

Konawe Selatan, Sultra [B2B] - Presiden RI Joko Widodo memberi perhatian khusus terhadap pembangunan sektor pertanian, untuk menyediakan kebutuhan pangan nasional bahkan dunia. Pertanian merupakan tanggung jawab semua fihak sebagai masalah bersama yang dikerjakan bersama, karena pertanian adalah ´masalah perut dan pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara´ sehingga  Peringatan Hari Pangan Sedunia 2019 [HPS] menjadi konsolidasi emosional semua fihak bahwa pertanian adalah ´masalah bersama dari kerja bersama´.

"Kita berharap para gubernur, bupati, partai politik dan pemangku kepentingan memiliki cara pandang yang baik, dan wajib bagi semua pihak untuk memajukan pertanian. Pertanian adalah masalah perut dan pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya saat membuka Peringatan HPS 2019 di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu siang [2/11].

Dia mengingatkan para gubernur/bupati/walikota tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tapi harus melangkah bersama dengan menteri pertanian dan para pemangku kepentingan. "Kita tidak boleh membiarkan adanya masalah kelaparan. Ini harus kita tuntaskan secara bersama-sama."

Peringatan HPS 2019 bertema internasional ´Our Actions Are Our Future. Healthy Diets for a #ZeroHunger World´ sementara tema nasionalnya ´Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045´ dipusatkan di Desa Puudambu, Kecamatan Angantan, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.

Kedua tema HPS 2019, menurutnya, dipilih dengan pertimbangan bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Indonesia berpotensi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, sehingga Kementan terus bekerja keras menerapkan teknologi industri pertanian, untuk mewujudkan peningkatan dan kesejahteraan petani dan pemenuhan Lumbung Pangan Dunia 2045.

“Langkah nyatanya melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (konsumsi, industri dan substitusi impor, red) dipenuhi sendiri dan meningkatkan ekspor menjadi bagian utama yang harus dikerjakan,” kata SYL.

Mentan SYL menekankan melalui HPS 2019 diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan pertanian ke depan. Dengan begitu, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan bermutu yang sehat di dalam negeri dan memiliki daya saing baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Saya berharap HPS 2019 dapat menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumberdaya alam serta tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Selain itu, melalui HPS diharapkan juga dapat mendorong dan menjaring investasi pertanian di dalam dan luar negeri,” kata SYL.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan Peringatan HPS 2019 harus memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional dengan melibatkan seluruh komponen pemerintah dan elemen masyarakat untuk menjaga kedaulatan pangan. Dengan demikian, semua pihak dapat berpartisipasi aktif dalam membangun kemandirian dan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan dunia.

“Potensi pangan di Sulawesi Tenggara menjadi modal penting memajukan daerah sekaligus memberikan kontribusi pangan secara nasional. Sultra sangat membutuhkan dukungan Kementan dan kementerian terkait agar menempatkan program-program strategis nasional sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkat perekonomian masyarakat,” kata Gubernur Ali Mazi.

South Konawe of Southeast Sulawesi [B2B] - Indonesia held a commemoration of the 2019 World Food Day in Southeast Sulawesi province, Saturday [November 2] was opened by Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo represented President Joko Widodo and was attended by the FAO Chief Representative for Indonesia, Timor Leste and Papua New Guinea, Stephen Rudgard.