Inovasi Teknologi Pertanian, Kementan Dorong Pemetaan Spasial bagi Swasembada
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar (B2B) - Sektor pertanian Indonesia terus menunjukkan peran vital dalam pembangunan nasional. Tidak hanya sebagai penopang utama ketahanan pangan bagi lebih 270 juta penduduk, juga kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menegaskan di tengah dinamika global dan tantangan perubahan iklim, pihaknya berkomitmen mendukung pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI (Kementan) mewujudkan swasembada pangan dan kemandirian ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya lokal.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman tentang pentingnya peran generasi muda dalam implementasi transformasi pertanian Indonesia dari sistem tradisional menuju pertanian modern berbasis teknologi dan inovasi.
Pertanian hari ini bukan lagi soal cangkul dan lumpur. Ini tentang teknologi, riset, dan inovasi. Jadilah pelopor. Bukan penonton,” katanya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-18 Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) belum lama ini.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa mahasiswa harus menjadi lokomotif perubahan.
"Kalau kita ingin berdaulat pangan, maka kampus dan anak muda harus turun langsung," katanya.
Inisiasi Polbangtan Bogor
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Lomba Kreativitas Mahasiswa bertema ´Inovasi Teknologi Pertanian Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan´ yang akan dilaksanakan pada 14 Agustus 2025 secara hybrid dari Aula Jurusan Pertanian Kampus Cibalagung, Bogor serta melalui platform Zoom.
"Lomba bertujuan sebagai wadah apresiasi dan diseminasi bagi ide-ide inovatif yang lahir dari civitas akademika di berbagai penjuru negeri," katanya.
Kendati demikian, ungkap Yoyon Haryanto, banyak inovasi sederhana namun berdampak besar di bidang pertanian yang belum tersalurkan secara optimal.
"Melalui kegiatan ini, Polbangtan Bogor ingin menjaring potensi mahasiswa dalam menyajikan solusi nyata melalui pemetaan spasial di bidang pertanian," ungkapnya lagi.
Yoyon Haryanto menambahkan, karya tulis ilmiah yang diperlombakan berfokus pada enam topik utama yang sangat relevan dengan tantangan dan peluang pertanian saat ini.
Keenam topik utama adalah sebaran komoditas pertanian unggulan, kesesuaian lahan untuk pengembangan komoditas pertanian atau peternakan, pemetaan sistem irigasi, pemetaan distribusi hasil pertanian, pemetaan wilayah komoditas ekspor potensial, pemetaan erosi dan kekeringan di lahan pertanian.
Mahasiswa Aktif
Yoyon mengingatkan, peserta merupakan mahasiswa aktif dari perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang berpartisipasi secara berkelompok.
"Mereka diharapkan menyusun karya inovatif berbasis pemetaan spasial yang original, aplikatif, dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan pertanian nasional," katanya lagi.
Pendaftaran dibuka hingga 10 Agustus 2025 via link resmi https://linktr.ee/lombadiesnatalis7
Lima tim terbaik akan lolos ke tahap final dan mempresentasikan karyanya pada pameran pada 14 Agustus 2025, baik secara luring di Polbangtan Bogor maupun daring melalui zoom.
Melalui kegiatan ini, kata Yoyon Haryanto, Polbangtan Bogor berharap dapat mendorong partisipasi generasi muda dalam pengembangan teknologi pertanian yang berkelanjutan.
"Pameran dan lomba bukan hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga forum inspiratif untuk mempertemukan inovator muda dengan dunia pertanian nyata," katanya lagi.
Dengan memadukan kreativitas, data spasial, dan kepedulian terhadap pangan nasional, Indonesia diyakini mampu melangkah lebih dekat menuju kemandirian pangan yang berdaulat dan berkelanjutan. [and/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.