Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Tingkatkan Peran Petani Milenial

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Ketahanan Pangan, Polbangtan Kementan Tingkatkan Peran Petani Milenial
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Detia Tri Yunandar (tengah) bersama keynote speaker Bimtek, narasumber dan generasi milenial peserta Bimtek yang digelar Polbangtan Medan

Bogor, Jabar (B2B) - Pemuda memiliki peran strategis dalam regenerasi pembangunan masyarakat negeri yang optimal. Sebagai bonus demografi, pemuda merupakan generasi penerus, pelaku pembangunan masa depan negeri. Kekuatan bangsa di masa mendatang, sudah tercermin dari pandangan dan gaya berpikir dari sumber daya pemuda di masa sekarang ini.

Sadar akan hal tersebut, Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP)  bersama DPR-RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di Bogor, Jabar pada Selasa (31/5) untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pemuda.

Kegiatan Bimtek ini diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP yakni Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melalui Unit Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (UPPM).

Kegiatan yang selama dua hari tersebut mengusung tema ´Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan´. Tujuannya, menjadikan peran generasi muda di sektor pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.

“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.

Dia memaparkan saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Turut hadir pada pembukaan Bimtek, Direktur Polbangtan Bogor, Detia Tri Yunandar yang menegaskan tentang anak muda adalah penerus pertanian di Indonesia, tanpa anak muda maka siapa yang akan meneruskan pertanian karena pertanian tidak bisa di produksi oleh sistem atau mesin.

“Diperlukan usaha khusus pemberdayaan, terutama kepada pelaku usaha yang memiliki pendidikan yang masih rendah. Diantaranya melalui kegiatan peningkatan dan penguatan kompetensi pelaku usaha dalam bidang agribisnis pertanian”, ujar Detia.

Detia menambahkan, bahwa pembangunan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan tidak hanya berada dalam satu lingkaran pelaku usaha atau para petani, tetapi juga komponen lain yang tak kalah penting, yaitu para penyuluh.

Pada kesempatan yang sama, Momon Rusmono, selaku Dosen Polbangtan Bogor menyampaikan bahwa perlu ada penerus di sektor pertanian untuk keberlangsungan pangan dari generasi muda ini. “Pemuda lah yang akan terjun dan mendorong pembangunan pertanian untuk kedepannya.

Momon menambahkan, agar para milenial muda pertanian dapat memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya. 

“Momen, itu adalah sebuah kesempatan yang tidak mungkin terjadi untuk kedua kalinya, manfaatkan dan lakukanlah suatu hal saat momen itu ada”, pungkas Momon. (timhumaspolbangtanbogor)

Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.