Mentan: Isu Global Tuntut Inovasi Balitbangtan Hadapi `Land and Water Grabbing`
Indonesia`s IAARD Should be Anticipate Global Challenges: Minister
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jawa Barat (B2B) - Keterbatasan lahan pertanian dan menyusutnya persediaan air dikhawatirkan mendorong munculnya 'land and water grabbing' pada tataran global, yang dapat memicu konflik untuk menguasai lahan, air dan energi untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi, mengingat dari 12,3 miliar penduduk dunia pada 2043 dan sekitar 9,8 miliar tinggal di luar garis khatulistiwa yang berpotensi akan menghadapi masalah pangan dan energi.
"Tantangan global menuntut peran penelitian dan pengembangan dalam perspektif jangka panjang, harus tetap berada di garda terdepan untuk menjawab tantangan tersebut," kata Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Kerja II Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian yang dibacakan Kepala Balitbangtan, Muhammad Syakir di Cimanggu - Bogor, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (29/11).
Menurut Mentan, Balitbangtan Kementan harus menghasilkan dan mengawal penerapan inovasi yang diharapkan akan meningkatkan produksi dan produktivitas serta daya saing produk-produk pertanian Indonesia di dalam negeri maupun mancanegara.
Amran Sulaiman mengingatkan peringkat daya saing Indonesia pada 2015 - 2016 masih relatif rendah, di posisi 37 dari 144 negara. Sementara infrastruktur Indonesia masih menempati peringkat 62, sehingga Kementan harus terus mendorong pembangunan dan pengembangan infrastruktur pertanian.
Pembangunan Pertanian
Mentan mengingatkan tentang sinergi peneliti dengan penyuluh pertanian dan masyarakat pertanian harus didorong untuk bahu-membahu menjadikan inovasi sebagai penggerak pembangunan pertanian.
"Inilah yang saya tekankan untuk saudara-saudara peneliti dan penyuluh di Badan Litbang Kementan," kata Mentan.
Syakir melaporkan Raker II Balitbangtan 2016 dihadiri oleh para kepala unit kerja/unit pelaksana teknis, penyuluh pertanian dan peneliti yang mencapai hampir 500 orang dan memberikan kesempatan untuk menyamakan pandangan dalam menentukan langkah pembangunan pertanian di tahun-tahun mendatang.
Menurut Kepala Balitbangtan, Raker kedua 2016 ini juga merancang Grand Design Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045 dengan menghadirkan beberapa narasumber dari lembaga penelitian terkait, perguruan tinggi, perusahaan swasta, BUMN dan para pemangku kepentingan.
Tampak hadir antara lain Sekretaris Balitbangtan, Muhammad Prama Yufdy; Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi; Kepala Puslitbang Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Ali Jamil; Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Mohammad Ismail Wahab; Kepala Puslitbang Perkebunan (Puslitbangbun), Fadjry Djufry; Kepala Puslitbang Peternakan (Puslitbangnak) Bess Tiesnamurti; Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BB SDLP) Dedi Nursyamsi; Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ((Pustaka) Gayatri K Rana; dan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) Mastur.
Bogor, West Java (B2B) - Limited land and water supply is feared to encourage the emergence of land and water grabbing at the global level, which can lead to conflict for control of land, water and energy to meet the needs of food and energy, because the world population is expected to reach 12.3 billion people by 2043, and about 9.8 billion live outside the equator that would potentially face the problem of food and energy, according to Indonesian minister.
"The global challenges require the role of research and development in the long-term perspective, should be at the forefront of global challenges in the future," Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman in his speech here while opened Working Meeting II of Indonesia´s Agency for Agricultural Research and Development of Agriculture Ministry (IAARD) was was quoted by Director General of IAARD, Muhammad Syakir on Tuesday (11.29.16).
According to the minister, the IAARD should be constantly innovating, and support their implementation so as to support increased food production and productivity, and competitiveness of Indonesian agricultural products in domestic and abroad.
Minister Sulaiman warned Indonesia's competitiveness in 2015-2016 relatively low ranked 37 among 144 countries. While Indonesia's infrastructure ranked 62, so that the ministry should continue to encourage the development of agricultural infrastructure.
Agricultural Development
He was also warned about the synergies researchers with agricultural extension and the farming community should be encouraged to work together to make innovation as a driver of agricultural development.
"Here's what I remind you all, especially the researchers and extension workers in the IAARD," Minister Sulaiman said was quoted by Director General of IAARD.
Mr Syakir reported about the Working Meeting II of IAARD
was attended by director of working units/technical and operational units, agricultural extension workers and researchers of nearly 500 people and provides an opportunity to unify the views in determining future agricultural development.
According to him, working meetings also supports the Grand Design Indonesia as the World Food Barn in 2045 by presenting several speakers from relevant research institutions, universities, private companies, SOEs and stakeholders.
It was attended among others Secretary of Agricultural Research and Development, Muhammad Prama Yufdy; Agriculture Ministry Spokesman, Agung Hendriadi; Director of Indonesian Center for Food Crops Research and Development (ICFORD) Ali Jamil; Director of Indonesian Center for Rice Research (ICRR) Mohammad Ismail Wahab; Director of Indonesian Center for Estate Crops Research and Development (ICECRD) Fadjry Djufry; Director of Indonesian Center for Animal Research and Development (ICARD) Bess Tiesnamurti; Director of Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and Development (ICALRRD) Dedi Nursyamsi; Director of Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination (ICALTD) Gayatri K Rana; Director of Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resource Research and Development (ICABIOGRD) Mastur.
