Sahabat Petani, Kementan Sosialisasi Prototipe Penyuluh Masa Depan

Indonesian Govt Socialization Revitalizing Agricultural Extension Workers

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Sahabat Petani, Kementan Sosialisasi Prototipe Penyuluh Masa Depan
BISTAN EPISODE 13: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi selaku keynote speech Bincang Seputar Pertanian [Bistan] bertajuk ´Penyuluh Sobat Petani´ yang digelar online [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Selain petani milenial, Kementerian Pertanian RI juga menyiapkan penyuluh masa depan melalui tiga prototipe yakni menguasai inovasi teknologi, berdaya juang tinggi dan menjadi sahabat [soulmate] petani.

Penyuluh pertanian ideal di masa depan menjadi pokok bahasan Bincang Seputar Pertanian [Bistan] Episode 13 bertajuk 'Penyuluh Sobat Petani' yang digelar secara online di Jakarta,  Sabtu [27/11].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kehadiran penyuluh dalam pertanian sangat penting sebagai garda terdepan.

"Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Sosok yang harus mendampingi petani dan memastikan pertanian tidak terkendala," kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi selaku keynote speech Bistan Episode 13 mengurai secara rinci fungsi dan tugas penyuluh.

"Ada tiga faktor kunci pembangunan pertanian. Pertama adalah peneliti sebagai produsen inovasi teknologi. Kedua, petani sebagai user teknologi, orang yang memanfaatkan teknologi untuk menggenjot produktivitas," kata Dedi Nursyamsi.

Ketiga, katanya, penyuluh sebagai jembatan antara peneliti dan petani, sosok yang menjadi jembatan antara produk inovasi teknologi dan implementasi di lahan pertanian.

"Penyuluh harus memastikan petani mau dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi. Tugas penyuluh mendampingi petani sehingga, petani dapat dan mau mengimplementasikannya untuk menggenjot produktivitas," kata Dedi.

Dia menambahkan untuk pengembangan penyuluh, ada Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani) untuk pemberdayaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).

Dalam kesempatan tersebut, juga dibahas tentang petani milenial. Saat ini, petani kita 33 juta orang. 70% diantaranya sudah berumur di atas 45 tahun, sisanya petani milenial. 

"Regenerasi petani harus dilakukan mulai saat ini. Fokus kita terhadap petani milenial sangat luar biasa. Targetnya, dalam lima tahun kita mencetak 2,5 juta petani milenia agar mereka menjadi petani pengusaha milenial yang andal," katanya.

Tidak hanya petani milenial, kata Dedi, Kementan juga menyiapkan penyuluh masa depan. Penyuluh pertanian masa depan harus punya prototipe, pertama harus menguasai inovasi teknologi sebagai modal menggenjot produktivitas. 

"Kedua, penyuluh harus punya daya juang tinggi, agar bersama petani bisa menggenjot produktivitas. Ketiga, penyuluh menjadi sohib atau soulmate petani maka harus dekat dengan petani," katanya.

Dedi juga menyampaikan bahwa pemerintah memberikan dukungan untuk penyuluh berupa pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [PPPK]. 

"Dengan menjadi ASN PPPK mereka dapat kepastian. genjot, asah kemampuan mereka," katanya. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian government to increase number of agricultural extension workers to support the farmers to increase agricultural production, develop farmer organizations, utilize technological innovations, access banking capital, and other resources to support food self-sufficiency and improve farmers´ welfare, according senior official of the Agriculture Ministry.