Mahasiswa Faperta Unlam Kunjungi Lab Kultur Jaringan SMK-PPN Kementan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi upaya memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian. Generasi muda harus mendapat kesempatan menjadi pelaku utama dalam sektor pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Kami sangat mendukung program pendidikan vokasi baik pada pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah," katanya.
Sektor pertanian, ungkap Mantan, adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
Hal senada dikemukakan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai," katanya.
SMKPPN Banjarbaru
Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan SMK-PP Negeri Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus berupaya menciptakan lulusan yang kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI (Kementan).
"Salah satu caranya adalah mendukung mereka, untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khususnya yang menawarkan program pertanian,” katanya.
Hal itu pula yang menjadikan SMK-PPN Banjarbaru sebagai magnet bagi dunia pendidikan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) salah satunya bagi Fakultas Pertanian (Faperta) pada Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin, Kalsel.
Pada Rabu, (17/9) sejumlah dosen dan mahasiswa/i dari Program Studi (Prodi) Agroekoteknologi pada Faperta Unlam berkesempatan berkunjung dan melihat Kultur Jaringan di laboratorium milik SMK-PP Negeri Banjarbaru pada Lahan Praktik H Idak di Kota Banjarbaru.
Mereka disambut oleh tim Kultur Jaringan SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang dipimpin Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni.
Kegiatan kunjungan diawali pemberian hand sanitizer, memakai baju lab kemudian pembelajaran singkat tentang Kultur Jaringan dan bergantian melihat isi dari laboratorium Kultur Jaringan di SMK-PP Negeri Banjarbaru.
Rila Rahma Apriani, selaku Dosen dari Program Studi Agroecoteknologi, Fakultas Pertanian, ULM menyampaikan, “hari ini bersama 123 mahasiswa, mengadakan kunjungan ke Kultur Jaringan SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai salah satu dari mata kuliah Mata Kuliah Bioteknologi Pertanian."
Tujuan kunjungan, ungkap Rila, agar mahasiswa mengenal kultur jaringan, karena nantinya mereka akan melakukan praktikum sederhana di laboratorium kampus.
"Lab kampus belum cukup layak untuk Kultur Jaringan seperti di UPT Kementan, maka pihak kampus memperkenalkan dahulu di SMK-PP Negeri Banjarbaru," katanya yang merupakan lektor di Unlam.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita yang juga guru Kultur Jaringan mengenalkan prosedur dan proses di Laboratorium Kultur Jaringan SMK-PP Negeri Banjarbaru, dibantu sejumlah guru dan PLP.
Di beberapa kesempatan, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni, selalu menyambut baik Studi Tiru dari sekolah maupun kampus di Kalsel.
"Hal ini sebagai sarana untuk sama-sama belajar dunia pertanian, meningkatkan pengetahuan siswa pertanian sehingga memajukan pertanian di Indonesia. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.