100 Soal 90 Menit

Tentukan Nasib 14.924 THL-TBPP Penyuluh Pertanian Lolos Tes ASN-P3K


100 Soal 90 Menit

 

S PRADINI

Kasubbid Materi & Informasi Penyuluhan
Pusat Penyuluhan Pertanian - BPPSDMP
Kementerian Pertanian RI


Editor : M. Achsan Atjo


HARI INI dan besok, 23 - 24 Februari, sedikitnya 14.924 penyuluh pertanian THL-TBPP di atas 35 tahun mengikuti tes menjadi ASN-P3K yang digelar oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian RI yang menyiapkan 100 materi soal untuk dijawab selama 90 menit terdiri atas 40 soal manajerial, sosial kultural (10 soal), teknis (40 soal), dan tes integritas (10 soal).

Pelaksanaan tes berlangsung paperless, menggunakan sistem yang sama dengan rekrutmen CPNS 2018, yakni Computer Assisted Test (CAT) Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) milik Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud).

Setelah seleksi CAT maka Badan Kepegawaian Negara (BKN) bersama dengan pemerintah daerah (Pemda) akan melakukan pengolahan nilai tes pada 25 - 28 Februari 2019, untuk diumumkan kelulusan P3K 2019  pada 1 Maret 2019.

"Kesempatan sekali seumur hidup ini harap digunakan dengan baik. Kementan berharap seluruh penyuluh THL usia di atas 35 tahun dan satu tahun sebelum pensiun dapat menggunakan kesempatan menjadi ASN - P3K," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono di Jakarta, Senin (11/2).

Sebagaimana diketahui, penyuluh pertanian berstatus Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) berpeluang menjadi Aparatur Sipil Negara - Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja disingkat ASN-P3K, setelah Presiden RI Joko Widodo memenuhi keinginan tenaga honorer penyuluh pertanian, bidan, dan guru untuk menjadi ASN di bawah koordinasi Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara - Reformasi Birokrasi (Kemenpan - RB).

"Jangan lupa belajar tentang program Kementan yang sudah Anda lakukan di lapangan. Kejar peluang sekali seumur hidup ini. Jangan sia-siakan," kata Siti Munifah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan usai sosialisasi seleksi penerimaan ASN-P3K, Senin (11/2).

Mekanisme ujian dilakukan semi online. Pengiriman data peserta, soal dan hasil ujian serta token dilakukan secara online dari server admin pusat ke server lokasi tes. Pelaksanaan ujian dilakukan secara offline (hubungan antara server lokasi tes dengan klien/komputer).

Dalam pelaksanaannya, CAT UNBK terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi pertama adalah manajerial dan sosio kultural dan sesi kedua adalah wawancara kedua. Waktu yang diberikan untuk sesi pertama sebanyak 120 menit dan sesi kedua 20 menit dengan jeda waktu antara sesi pertama dan kedua selama satu menit. Soal-soal yang diberikan menggunakan sistem random dan setiap peserta tes dipastikan tidak akan mendapatkan soal yang sama.

Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh BKN dan Pemerintah Daerah setelah tes adalah pengolahan nilai pada tanggal 25 sampai dengan 28 Februari 2019 dan pengumuman hasil secara serentak pada tanggal 1 Maret 2019. Diharapkan seluruh peserta dapat lulus seratus persen sesuai dengan formasi agar kuota penyuluh pertanian dapat terpenuhi untuk keberlangsungan pembangunan pertanian nasional.

"Skor hasil pun bisa langsung tampil di layar peserta, setelah peserta selesai ujian atau logout dan bisa terlihat di layar besar di luar ruangan tes," kata Kepala Bidang Penilaian Nonakademik Puspendik Kemendikbud, Giri S Hamiseno saat sosialisasi seleksi penerimaan ASN-P3K, Senin (11/2).

Menurutnya, tes ASN-P3K berlangsung di 340 kota/kabupaten di 20 provinsi memanfaatkan 596 SMA/SMK, tes dilakukan serentak dengan beberapa sesi ujian.

"Semua tes baik tenaga pendidikan, tenaga kesehatan maupun penyuluh pertanian berlangsung serentak. Ada beberapa daerah yang melakukan dua hari tes ada pula yang satu hari tes. Tergantung jumlah peserta," katanya. (NurF)

Ilustrasi: creativemarket.com

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis