Forum Wartawan Pertanian bersama Asosiasi Promosi Nilai Positif Sawit

Indonesian Palm Oil Association Held the Ramadan Social Services

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Forum Wartawan Pertanian bersama Asosiasi Promosi Nilai Positif Sawit
FORWATAN: Kegiatan bakti sosial mendorong ratusan santri dan anak yatim piatu mendapat pemahaman manfaat positif tentang sawit bagi perekonomian, sosial dan lingkungan.

Jakarta [B2B] - Insan pers yang tergabung dalam Forum Wartawan Pertanian [Forwatan] bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia [Aprobi], Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia [Gimni]dan Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia [Apolin] mengadakan ´Promosi Sawit dan Bakti Sosial´ selama bulan Ramadan 2024.

Melalui kegiatan ini, ratusan santri dan anak yatim piatu mendapatkan pemahaman manfaat positif sawit bagi perekonomian, sosial, dan lingkungan.

"Saat ini minyak sawit menghadapi persoalan imej dan citranya di mata masyarakat. Padahal, komoditas ini juga melibatkan petani dan koperasi di dalamnya, jadi tidak benar apabila kelapa sawit diidentikkan dengan konglomerasi," ujar Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gimni melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu [17/4].

Sahat Sinaga mengatakan, produk hilir sawit telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, energi, dan oleokimia. Terutama di bulan Ramadan dan Idul Fitri, kelapa sawit banyak digunakan dan posisinya sulit digantikan oleh minyak nabati lain.

Banyak produk sawit yang membantu santri untuk menjaga kebersihan seperti sabun, shampoo, dan deterjen pakaian. Termasuk juga digunakan dalam mengolah makanan antara lain minyak goreng dan margarin.

Dijelaskan Sahat, keunggulan sawit tidak terlepas dari kebijakan hilirisasi yang meningkatkan jumlah produk turunan dari 54 jenis di tahun 2007 meningkat ke 179 jenis pada 2023, bahkan kesempatan produk turunan sawit masih terbuka luas untuk dikembangkan.

Dalam rangka mempromosikan kebaikan sawit di bulan Ramadhan, Forwatan telah mendistribusikan ratusan bantuan kepada pesantren, masjid, dan yayasan yatim piatu di wilayah Jakarta, Bogor dan Depok.

Ketua Forwatan Yuwono Nugroho menjelaskan, aksi sosial ini dapat terlaksana berkat dukungan tiga asosiasi hilir sawit yaitu Aprobi, Gimni dan Apolin. Kerjasama tersebut telah terjalin baik sejak empat tahun lalu yang ditujukan membantu masyarakat kurang mampu, santri dan anak yatim piatu.

"Harapan kami, kerjasama yang berjalan baik ini antara Aprobi, Gimni dan Apolin bersama Forwatan dapat terus berlanjut ke depannya. Karena kegiatan ini juga disertakan mempromosikan aspek positif sawit kepada masyarakat," urai Yuwono.

Pengurus Yayasan Al Mukhlisin Cibubur, Ustad Bambang Sundawa memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan bakti sosial Forwatan. Pasalnya, bantuan dari pihak Forwatan sudah rutin diberikan kepada pihak Yayasan sejak 3 tahun lalu.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Forum Wartawan Pertanian yang berkenan hadir dan memberikan bantuan bagi kegiatan anak-anak yatim. Begitu pula apresiasi setinggi-tingginya kepada asosiasi sawit lain seperti Aprobi, Gimni dan Apolin yang turut mendukung kegiatan sosial ini. Harapan kami industri sawit memberikan keberkahan bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia [Apolin] Norman Wibowo mengatakan, kolaborasi antara asosiasi hilir sawit dengan media sangatlah penting supaya sawit tidak dipojokkan dengan isu dan informasi negatif di dalam negeri.

"Apalagi selama pandemi Covid-19, kelapa sawit digunakan sebagai salah satu bahan baku produk sanitasi dan farmasi yang sangat membantu masyarakat Indonesia," katanya.

Sekjen Aprobi, Ernest Gunawan mendukung kegiatan bakti sosial Forwatan yang telah berlangsung setiap tahunnya untuk membantu santri dan masyarakat kurang mampu. 

"Melalui kegiatan ini, pemangku kepentingan sawit dapat melakukan promosi sisi positif sawit termasuk peranan biodiesel untuk mewujudkan kemandirian energi nasional," katanya.

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.