Polbangtan Kementan Ajak Milenial Tingkatkan Produktivitas melalui Pertanian Modern

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Ajak Milenial Tingkatkan Produktivitas melalui Pertanian Modern
POLBANGTAN BOGOR: Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti [tengah atas] dalam arahannya mengatakan bahwa Mentan sangat bersemangat dan mendorong untuk mewujudkan swasembada pangan.

Bogor, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengumpulkan para pemuda di seluruh Indonesia melalui webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] yang diselenggarakan secara daring pada medio September lalu.

Pertemuan rutin yang diadakan setiap pekan tersebut  mengusung tema ´Pertanian Modern´ untuk Mendukung Program Pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam´ yang saat ini sedang digalakkan oleh Kementerian Pertanian RI.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menerangkan guna mendorong peningkatan produktivitas secara maksimal maka penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian harus terus dimasukkan agar biaya produksi turun signifikan.

"Generasi milenial akan ikut bekerja manakala pertanian menguntungkan dengan perlengkapan modern," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti dalam arahannya mengatakan bahwa Mentan sangat bersemangat dan mendorong untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Bidang pangan ini merupakan hal yang utama, karena ketika krisis pangan biasa diatasi dengan baik, kita akan terhindar dari krisis selanjutnya seperti krisis ekonomi dan lainnya," kata Kabadan yang akrab disapa Santi.

Ketika saat ini, kata Santi, ada beberapa kondisi eksternal menghadapi tantangan perubahan iklim yang sangat ekstrim, kondisi udara di luar sangat panas dan berdampak pada kondisi pertanian di Indonesia.

"Air sangat penting, tidak hanya bagi kehidupan, juga bagi pertanian. Kebijakan strategis meningkatkan produktivitas padi, mendorong pompanisasi untuk bisa mengalirkan sumber air,” katanya lagi.

Santi menambahkan bahwa saat ini Kementan sudah meluncurkan puluhan ribu pompa di berbagai daerah. Kondisi pertanaman sudah bisa berjalan dengan baik. Saat ini kondisi produksi padi kembali surplus berdasarkan data Badan Pusat Statistik [BPS].

"Agar anak muda mau bekerja di sektor pertanian. Tidak hanya hortikultura, peternakan dan perkebunan, kita yakin sektor tanaman pangan akan memberikan pemasukan yang memadai," katanya lagi.

Kabadan Santi mengaku senang bahwa progress pertanian modern di Kabupaten Indramayu berkembang dengan cepat. agar dapat dikonsolidasikan harapannya bisa hamparan.

“Kita menghadapi kekurangan tenaga kerja di luar Jawa sehingga menjadi tantangan tersendiri. Dilakukan MBKM melalui Polbangtan/ PEPI dan SMKPP dan Kemendikbud Ristek saat ini juga sedang bersiap untuk diterjunkan ke lapangan,” pungkas Santi.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu yang telah berkenan menjadi narasumber pada acara MAF kali ini.

Webinar menghadirkan Sugeng Heryanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu dan Koordinator Penyuluh Pertanian BPP Bangodua, Ahmad Jaenal Fudholi sebagai narasumbernya.

Tidak hanya dari segi pemerintah, MAF Polbangtan Bogor juga mendatangkan Efri Junaedi untuk membahas pertanian modern dari segi praktisi pendidikan dan Yazid Bustomi, milenial pengelola UPJA untuk memberikan informasi update mengenai kondisi UPJA di Indramayu.

Saat ini, Mentan Amran Sulaiman mendorong lahan rawa untuk dilakukan pertanaman. Dalam waktu dekat, Kementan akan membuka 400 ribu hektar lahan rawa di Kalimantan Tengah untuk pertanaman. Tentu saja ini akan mendorong peningkatan produksi padi di Indonesia.

Mentan berharap semua pihak bisa bekerjasama, bisa bergandengan tangan dengan dinas pertanian sebagai mitra kerja terdekat di lapangan dengan para penyuluh pertanian, untuk bisa diseminasi inovasi teknologi.

“Salah satu yang tidak boleh luput adalah pertanian modern. Ketika kita melakukan peningkatan produksi, Mentan memberi Alsintan di lapangan, harus di-manage dengan baik dalam suatu pertanian modern.

Tidak hanya mencakup alatnya, kata Kabadan, bagaimana kelembagaan ekonomi petani, korporasi dan badan hukum juga merupakan bagian di dalamnya. [wisda/timhumas polbangtanmalang]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.