Kementan Sinergi Pemkab Banjar Replikasi Program Regenerasi Petani
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarmasin, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) akan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Program YESS berupaya mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia perdesaan, meningkatnya jumlah wirausahawan muda pertanian, sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan berdampak pada penurunan angka pengangguran serta urbanisasi.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis.
"Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang mampu memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
"Diharapkan, SMK PP Negeri Banjarbaru yang menjadi perpanjangan tangan Program YESS di Kalimantan Selatan dapat berkoordinasi dengan baik kepada pemerintah kabupaten Penerima Manfaat Program YESS, agar target target dari Program YESS dapat tercapai dengan baik," katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS mengadakan District Multi Stakeholder Forum (DMSF) ke II di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Forum DMSF digelar di Hotel Rattan In, Kota Banjarmasin, Kamis (24/10) dengan mengundang beberapa pihak di antaranya dari dinas-dinas lingkup Kabupaten Banjar, UPT Kementan Lingkup Kalsel, Offtaker, DPM/DPA Kalsel, Bank, Kadin, Hipmi, Iwapi, KTNA, HKTI, APJI, Camat Lingkup Kab. Banjar, Pihak Industri Swasta, Badan Zakat, P4S, Koperasi Financial Advisor, Fasilitator, Penerima Manfaat dan lainnya.
Mengawali forum ini, Manajer Program YESS PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana, mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru menyampaikan capaian yang telah diraih Program YESS di Kabupaten Tanah Laut, serta rencana tindak lanjutnya.
Angga Tri menekankan pentingnya sinergi yang telah terjalin antara SKPD, organisasi kepemudaan, perbankan, dan perguruan tinggi.
"Kolaborasi ini sangat baik dan harus dilanjutkan, terutama dalam proses alih data dari PPIU ke SKPD terkait, sehingga nantinya dapat menentukan exit strategy yang tepat agar keberlanjutan Program YESS tetap terjaga di masa depan. " katanya.
Angga Tri juga meminta dukungan seluruh pihak agar perkembangan petani muda di Kabupaten Banjar terus dikawal agar mereka semakin berkembang dan berdaya saing di sektor pertanian.
Pjs Bupati Banjar, Akhmad Fydayeen, yang diwakili oleh Bappedalitbang Kabupaten Banjar, berharap DMSF ke depan dapat terwujud regenerasi petani Kabupaten Banjar, meningkatnya kompetensi SDM pedesaan, meningkatnya jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian.
"Diharapkan, pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan. Berdampak pada penurunan angka pengangguran dan kemiskinan. Juga menjadikan wirausahawan muda yang tangguh dan berkualitas," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menyampaikan dengan terjalinnya kolaborasi yang kuat, diharapkan Program YESS dapat terus memberikan kontribusi nyata membangun kemandirian dan keberlanjutan usaha para petani muda di Kabupaten Banjar.
Pada DMSF ke-II, dilakukan evaluasi capaian terkait dengan hasil DMSF ke-I, regulasi berupa peraturan daerah (SK) terkait replikasi program yang dibentuk oleh pemerintah daerah mengenai kewirausahaan di sektor pertanian bagi pemuda berisi kontribusi antar SKPD, pertukaran database antar ahli data, peningkatan kompetensi pengelola BDSP (BPP/P4S) untuk pendampingan dan pemberdayaan petani millenial, alih fungsi dan peningkatan kompetensi mobilizer dan fasilitator pemuda, serta pengembangan klaster komoditas dan koperasi.
Perlu diketahui, Program YESS dilaksanakan pada empat provinsi yakni Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur yang mencakup 19 kabupaten. Sementara di Kalimantan Selatan berlangsung pada empat Kabupaten yakni Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Selatan. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]
Banjarmasin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.