Petani jadi Pengusaha, Ini Model Pengembangan Korporasi di Pedesaan

Tables Corporate Development of Indonesian Farmers in South Sumatra



FOTO atau gambar lebih bermakna dari sejuta kata.

Semangat dari pepatah lama itu yang mendorong B2B memutuskan untuk memuat model 'pengembangan korporasi petani' dalam bentuk foto/gambar ketimbang menjadi berita.

Tujuannya, memudahkan para petani, penyuluh pertanian, dan para pemangku kepentingan memahami pengembangan kelembagaan ekonomi petani di lokasi pilot project dari program 'selamatkan rawa sejahterakan petani' disingkat #Serasi di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Enam tabel dari 'Pola Optimalisasi Kelembagaan Petani' yang disarikan oleh Siti Munifah selaku Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Puslatan) dari BPPSDMP Kementerian Pertanian.

Pola optimalisasi ini dipaparkan oleh Yoyon Haryanto, Kasubbid Kelembagaan Petani - Pusluhtan pada Rakor dan Workshop Upsus #Serasi di Palembang (18/1) yang dibuka oleh Sekretaris BPPSDMP, Andriko Noto Susanto mewakili bosnya, Momon Rusmono.

(Teks & Tabel: Gusmiati W/Pusluhtan BPPSDMP Kementan)

PHOTOS or images are more meaningful than a million words.

The Spirit of the proverb prompted B2B to post a model of 'farmer corporate development' in the form of photos / images rather than news.

The goal is to make it easier for farmers, extension workers, and stakeholders to understand the development of the corporation's farmers at the pilot project location of Indonesian swamp land development program for the welfare of farmers locally known as the #Serasi in in South Sumatra province.

Six tables of the 'farmer institutional optimization model' summarized by Siti Munifah as the Director of Agricultural Extension Center at the Indonesian Agriculture Minister.

The model is presented by Yoyon Haryanto, Head of Sub-division of Farmer Institution in Palembang, the capital of South Sumatra on Friday (January 18).