Kakao Andalan Ekspor, Jokowi Anggarkan Rehabilitasi Rp1,2 Triliun

Indonesian Govt Allocates Rp 1.2 Trillion for Cocoa



PRESIDEN RI Joko Widodo tampak terkesan dengan potensi kakao di Sulawesi Barat namun mengaku prihatin terhadap perlakuan perbankan dalam membuka akses modal terhadap petani mendapatkan kredit perbankan.

Fakta tersebut dikemukakan petani kakao di Salletto, Mamuju kepada Presiden Joko Widodo yang dibenarkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman maupun Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh dalam rangkaian kunjungan kerja presiden ke Sulawesi yang didampingi Ibu Negara Iriana.

Presiden menargetkan Indonesia menjadi produsen kakao terbesar di dunia, pencapaian target dilakukan dengan menganggarkan dana Rp1,2 triliun untuk rehabilitasi, peremajaan dan pemupukan kebun kakao di seluruh Indonesia.

"Rehabilitasi kakao tiga sampai empat tahun ke depan membutuhkan anggaran Rp1,2 triliun. Langkah rehabilitasi dan perbaikan akan dimulai tahun depan," kata Joko Widodo.

Menurut Jokowi, anggaran Rp1,2 triliun akan dimanfaatkan untuk infrastruktur jalan usaha tani, peremajaan tanaman kakao, bantuan pupuk, sertifikasi lahan, dukungan perbankan nasional, dan pelatihan peningkatan kualitas tanaman kakao. (Foto2: B2B/M. Achsan Atjo)

INDONESIAN PRESIDENT Joko Widodo looked impressed with the potential of cocoa in West Sulawesi but admitted concern to the treatment of banks in open up access of bank credit for the cocoa farmers.

The facts presented by the cocoa farmers in Salletto, Mamuju district to the President, who then confirmed by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and West Sulawesi Governor Anwar Adnan Saleh in a series of working visits to Sulawesi, who was accompanied by First Lady Iriana.

Mr Widodo targeting Indonesia became the world's largest cocoa producer, the target reached Rp 1.2 trillion budget for rehabilitation, rejuvenation and fertilizer across Indonesia.

"Rehabilitation of cocoa will run three to four years will require a budget of 1.2 trillion and will begin next year," President said.

According to Mr Widodo, Rp 1.2 trillion will be beneficial to rural road infrastructure, replanting cocoa, fertilizer subsidies, land certification, bank credit and training for cocoa farmers. (Pictures of B2B/M. Achsan Atjo)