Johan Budi Ditunjuk Jokowi sebagai Juru Bicara Presiden
Indonesian`s Widodo Appointed Former Deputy of the KPK as Presidential Spokesman
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Jakarta (B2B) - Johan Budi SP, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Staf Khusus Presiden (SKP) bidang komunikasi.
"Johan Budi mulai hari ini saya minta membantu saya sebagai staf khusus presiden," kata Presiden kepada pers di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan Johan Budi berpengalaman untuk mengkomunikasikan program pemerintah kepada masyarakat.
"Saya tahu Pak Johan Budi sangat berpegalaman, akan membantu saya mengkomunikasikan program-program presiden dan pemerintah kepada rakyat," kata Jokowi.
Presiden juga menyatakan gembira karena dirinya dikelilingi oleh orang-orang yang baik.
Jokowi mengatakan Johan Budi juga akan melakukan koordinasi dengan pihak kementerian terkait program-program pemerintah.
Sementara itu, Johan Budi mengatakan dirinya diberi tugas mengkomuniksikan kegiatan Presiden dan semua program-program pemerintah.
Ia menyatakan menerima tugas ini setelah diminta Kepala Staf Presiden Teten Masduki.
"Saya memutuskan menerima agar bisa berkontribusi nyata," kata Johan Budi.
Jakarta (B2B) - Former deputy of Indonesian Anti-graft Commission called the KPK, Johan Budi SP was appointed by Indonesian President Joko Widodo as his spokesman.
"From today onwards, I have asked Johan Budi to help me as a presidential special staff member," President Widodo said at a press conference here on Tuesday (1/12).
President Widodo noted that Johan Budi had the experience to communicate the governments programs to the community.
"I know Johan Budi is very experienced. Later, he will help to socialize my programs among the people," Widodo said.
He said was happy on being surrounded by good people and also affirmed that Johan Budi would conduct coordination with ministries regarding government programs.
Johan Budi stated that he had been assigned to communicate presidential activities and all government programs.
He admitted to have accepted the task after being requested by Chief of the Presidential Staff Teten Masduki.
"I decided to accept it, so I could offer my contribution," he said.