Pemerintah Berencana Pindahkan Ibukota ke Luar Jakarta disorot Dunia

Indonesia Eyes Moving Capital from Congested Jakarta

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Pemerintah Berencana Pindahkan Ibukota ke Luar Jakarta disorot Dunia
Jakarta yang makin sesak [Foto: AFP/MailOnline]

PEMERINTAH RI mempertimbangkan rencana untuk memindahkan ibukota dari megalopolis Jakarta yang luas, kata para pejabat Senin, meskipun rencana tersebut tampaknya baru terealisir beberapa tahun mendatang.

Gagasan untuk memindahkan pusat pemerintahan Indonesia dari Jakarta yang berpenduduk hampir 30 juta orang dengan kendala utama kemacetan lalu lintas terburuk di dunia telah berlangsung selama beberapa dekade.

Jakarta dataran rendah juga rentan terhadap banjir tahunan dan merupakan salah satu kota dengan ancaman ekstraksi air tanah yang berlebihan.

Pada Senin, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan rencana relokasi yang lama terhenti mendapat persetujuan dari Presiden RI Joko Widodo yang memilih memindahkan ibukota dari pulau Jawa yang paling padat penduduknya di Indonesia.

Jakarta, yang menderita kerugian ekonomi terkait kemacetan dan banjir miliaran dolar setiap tahun, akan tetap menjadi pusat keuangan negara.

"(Widodo) memutuskan ... opsi untuk memindahkan ibukota," kata Sumantri Brodjonegoro setelah rapat kabinet.

Dalam sebuah pernyataan sebelum pertemuan, Joko Widodo menyatakan dukungan untuk ide tersebut, tetapi ia tidak memberikan lokasi alternatif atau jadwal waktu untuk langkah apa pun.

"Di masa depan, akankah Jakarta dapat memikul beban ganda menjadi pusat pemerintahan dan pusat bisnisnya?" dia bertanya dalam pernyataan itu.

"Jika kita mempersiapkan dengan baik sejak awal, gagasan (relokasi) yang hebat ini dapat diwujudkan," tambahnya.

Selama kampanye pemilihannya kembali, Jokowi berjanji untuk menyebarkan pertumbuhan ekonomi secara lebih merata di negara berpenduduk 260 juta.

Dia memenangkan masa jabatan kedua bulan ini, menurut hasil jajak pendapat tidak resmi.

Media lokal melaporkan bahwa kemungkinan ibukota baru adalah kota Palangkaraya di pulau Kalimantan seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

INDONESIA is considering a plan to move its capital away from sprawling megalopolis Jakarta, officials said Monday, but any jump to a new city could still be years away.

The idea of moving Indonesia´s seat of government from an urban conglomeration of nearly 30 million people with some of the world´s worst traffic jams has stretched on for decades.

Low-lying Jakarta is also prone to annual flooding and is one of the world´s fastest sinking cities due to excessive groundwater extraction.

On Monday, urban planning minister Bambang Brodjonegoro said the long-stalled relocation plan won approval from President Joko Widodo who favoured moving the capital away from Indonesia´s most populous Java island.

Jakarta, which suffers billions of dollars in annual congestion-and-flood linked economic losses, would remain the country´s financial hub.

"(Widodo) decided on ... the option to relocate the capital," Brodjonegoro said after a cabinet meeting.

In a statement before the meeting, Widodo expressed support for the idea, but he did not give an alternate location or a timeline for any move.

"In the future, would Jakarta be able to carry the double burden of being both the centre of government and its business centre?" he asked in the statement.

"If we prepare well from the very beginning, this great (relocation) idea could be realised," he added.

During his re-election campaign, Widodo pledged to spread economic growth more evenly in the nation of 260 million.

He won a second term this month, according to unofficial poll results.

Local media have reported that a possible new capital would be Palangkaraya city on the island of Borneo.