Tindak Lanjut ASWGL, Anggota ASEAN Bahas Penyakit Hewan Prioritas di Bali

ASEAN Member Countries Discuss Priority Animal Diseases in Bali

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Tindak Lanjut ASWGL, Anggota ASEAN Bahas Penyakit Hewan Prioritas di Bali
PERTEMUAN KOORDINASI: Direktur Kesehatan Hewan - Ditjen PKH Kementan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa [duduk, ke-4 kanan] dan James McGrane, Team Leader FAO ECTAD Indonesia bersama peserta pertemuan [Foto: Humas]

Denpasar, Bali [B2B] - Saat ini Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara [ASEAN] telah memiliki daftar penyakit hewan prioritas yakni avian influenza [AI], rabies, Newcastle disease [ND], penyakit mulut dan kuku [PMK], dan classical swine fever [CSF]. Daftar penyakit tersebut dirasakan tidak lagi mengakomodasi situasi penyakit hewan di Asia Tenggara dan kepentingan kawasan untuk kerjasama pengendalian.

"Menyikapi hal itu, Indonesia dan Malaysia mendapat kepercayaan untuk memimpin negara-negara ASEAN dalam proses penetapan ini," kata Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Direktur Kesehatan Hewan - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan [PKH] saat membacakan sambutan Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita di Denpasar, Bali, yang dihadiri perwakilan negara-negara anggota ASEAN.

Pertemuan yang menindaklanjuti hasil pertemuan ASEAN Sectoral Working Group on Livestock [ASWGL] di Bali, 24 - 26 April 2019, bertujuan membahas penyakit hewan yang akan menjadi prioritas untuk pengendalian dan penanggulangan di kawasan Asia Tenggara. Pertemuan berlangsung tiga hari dimulai Selasa [22/10].

James McGrane, Team Leader FAO ECTAD Indonesia menyampaikan bahwa proses yang dilakukan ini diharapkan dapat meningkatkan komunikasi, kolaborasi, dan keterlibatan seluruh Negara Anggota ASEAN dalam pengendalian penyakit hewan di kawasan. 

Menurutnya dalam proses ini perlu digunakan pendekatan multisektor dan one health karena nantinya daftar penyakit hewan prioritas tersebut harus dikendalikan dan tanggulangi bersama oleh semua sektor. 

Sementara Pham Quang Minh selaku Head of Food, Agriculture and Forestry Division of the ASEAN Secretariat menyambut baik proses penetapan penyakit hewan prioritas di Asia Tenggara ini, dan berharap setelah dibahas dapat segera disampaikan kepada ASEAN Veterinary Epidemiology Group [AVEG] untuk kemudian di laporkan kepada ASWGL. 

Fadjar menambahkan bahwa kegiatan ini tersebut sangat strategis, mengingat Indonesia pada saat ini merupakan Ketua ASWGL sampai 2020. Pemutakhiran daftar penyakit hewan prioritas ini nantinya akan tercatat sebagai salah satu keberhasilan Indonesia selama masa kepemimpinannya.

"Adanya perbaikan daftar penyakit hewan menular prioritas di ASEAN akan meningkatkan kerjasama dan kolaborasi dalam pengendalian penanggulangannya ke depan. Hal ini sejalan juga dengan rencana ASEAN membangun ASEAN Coordinating Centre for Animal Health and Zoonosis yang rencananya akan beroperasi tahun 2020" katanya.

Denpasar of Bali [B2B] - At present the Association of Southeast Asian Nations [ASEAN] already has a list of priority animal diseases namely avian influenza [AI], rabies, Newcastle disease [ND], mouth and nail disease [FMD], and classical swine fever [CSF]. The list of diseases is felt to no longer accommodate the situation of animal diseases in Southeast Asia and regional interests for cooperative control, according to the senior official of Indonesian agriculture ministry.