Susu dan Sapi, Bangladesh Belajar dari Ditjen PKH Kementan

Bangladesh Govt Conduct Comparative Study of Livestock in Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Susu dan Sapi, Bangladesh Belajar dari Ditjen PKH Kementan
CENDERAMATA: Dirjen PKH Kementan I Ketut Diarmita [batik Korpri] menerima cenderamata dari Ketua Delegasi Bangladesh AKM Munirul Haque [Foto: Humas Ditjen PKH Kementan]

Jakarta [B2B] - Selama tiga hari, delegasi  Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh dipimpin oleh AKM Munirul Haque mengunjungi beberapa tempat untuk belajar tentang pengelolaan persusuan dan pengembangan sapi di Indonesia, sejak Selasa [1/10] khususnya teknologi embrio transfer, pengelolaan koperasi peternak sapi, dan produksi susu.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan - Kementerian Pertanian RI [PHK Kementan] I Ketut Diarmita mendukung kegiatan delegasi Bangladesh di Indonesia untuk mengunjungi Balai Embrio Ternak Cipelang [BET] Cipelang, pengelolaan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara [KPSBU] di Lembang, Kabupaten Bandung, Jabar; dan mengunjungi produksi susu UHT dari PT Industri Susu Alam Murni [ISAM] di Bandung.

"Delegasi Bangladesh sangat tertarik pada pengelolaan sapi perah dan breeding sapi di Indonesia, mulai dari tingkat peternak, pengolahan, sampai pemasaran," kata Dirjen PKH I Ketut Diarmita saat menerima delegasi Bangladesh di Jakarta, Selasa [1/10].

Dirjen Ketut Diarmita menambahkan ketertarikan delegasi Bangladesh pada pengelolaan sapi perah di Indonesia, karena dinilai mempunyai sistem yang serupa dengan Bangladesh. 

Ketua Delegasi Bangladesh, AKM Munirul Haque, mengatakan kunjungan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Livestock & Dairy Development Project (LDDP), program peningkatan kapasitas dari Pemerintah Bangladesh yang didanai Bank Dunia. Tujuan kunjungan ke Indonesia ini adalah untuk mengetahui beberapa praktik pengelolaan persusuan, strategi produksi, sampai pada bagaimana peternak mendapat manfaat dari industri persusuan di lndonesia. 

Pada saat kunjungan di BET Cipelang yang merupakan unit pelaksana teknis [UPT] Kementan, Mohammed Yousuf Habib, anggota delegasi Bangladesh mengakui bahwa teknologi embrio transfer di BET Cipelang dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas sapi perah di Bangladesh.

Sebelumnya, delegasi dari Bangladesh yang berjumlah sembilan orang juga mengunjungi KPSBU, untuk mengetahui bagaimana produksi susu dapat meningkatkan kesejahteraan para peternak. 

Dedi Setiadi, Ketua Pengurus KPSBU mengatakan bahwa koperasi dengan jumlah anggota 7.190 orang telah mampu memberikan kesejahteraan bagi anggotanya dalam bentuk kredit tanpa bunga, subsidi toko bahan pokok, dan sarana produksi ternak [Sapronak] dengan omset Rp2 miliar per bulan, serta pelayanan kesehatan untuk ternak dan peternaknya.

Setelah KPSBU, delegasi Bangladesh melanjutkan kunjungannya ke PT ISAM untuk melihat langsung proses produksi susu UHT. Mereka tertarik melihat proses diversifikasi produk susu ini karena mereka ingin mempelajari cara agar produk susu yang dihasilkan dapat mempunyai nilai jual yang lebih tinggi.

“Kunjungan di Indonesia memberikan sangat banyak pengetahuan baru bagi kami, dan kami akan mencoba mengaplikasikannya di Bangladesh," kata Munirul Haque.

Jakarta [B2B] - For three days, a delegation from the Bangladesh of Fisheries and Livestock Ministry led by AKM Munirul Haque conducted a comparative study to Indonesia to find out the management of dairy cattle and development in Indonesia, especially embryo transfer technology, cooperative management of cattle farmers, and milk production, according to the senior official of agriculture ministry.