Peluang Ekspor, Jokowi Suguhkan Buah Tropis Pikat Atensi Tamu Negara

Indonesia`s Widodo Serves Local Fruits at at a state Banquet for Export Opportunities

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Peluang Ekspor, Jokowi Suguhkan Buah Tropis Pikat Atensi Tamu Negara
PERTEMUAN BILATERAL: Presiden RI Joko Widodo [kanan] Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan [kiri] menikmati buah khas Indonesia di sela pertemuan bilateral [Foto: Istana Kepresidenan]

Jakarta [B2B] - Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan menjadi tamu negara kedua yang disuguhi Presiden RI Joko Widodo dengan buah-buahan tropis khas Indonesia di Istana Bogor, Rabu [24/7], suguhan serupa disajikan oleh Jokowi pada Presiden Argentina, Mauricio Macri dan Ibu Negara, Juliana Awada, Rabu [26/6].

Kiat Presiden Jokowi membuahkan hasil positif, dengan disepakatinya peluang ekspor buah-buahan ke Argentina setelah ditindaklanjuti oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang berkunjung ke Buenos Aires, dan diterima langsung oleh Presiden Mauricio Macri sebagai tamu negara, Senin [22/7].

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi mengungkapkan Putra Mahkota Abu Dhabi sangat terkesan dengan jamuan buah tropis tersebut. "Jadi tadi (Sheikh Mohamed) tanya 'ini apa? oh ini namanya salak'. Terus ada manggis, kemudian durian," tuturnya.

Menurut Retno LP Marsudi, jamuan buah tropis ini bukanlah hal yang pertama dilakukan oleh Presiden Jokowi. Beberapa saat sebelumnya, Presiden Argentina, Mauricio Macri dan Ibu Negara, Juliana Awada bahkan langsung mengutarakan keinginan mereka untuk secepatnya mengimpor buah-buah dari Indonesia.

"Kami juga ingin menikmati buah-buahan di Indonesia, begitu pun Indonesia dapat belajar untuk bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," kata Mauricio saat itu. Beberapa buah tropis Indonesia yang dipastikan menjadi prioritas untuk diimpor oleh Argentina adalah buah salak, manggis, dan nanas.

Ekspor Hortikultura

Jamuan ini bisa menjadi sebuah peluang ekspor yang dibuka oleh Presiden Jokowi untuk petani hortikultura Indonesia guna melebarkan sayap mereka ke pasar ekspor.

Data Kementan menyebutkan, kinerja ekspor buah, sayuran dan bunga-bungaan Indonesia pada 2018 meningkat 12% bernilai lebih Rp5 triliun. Ekspor sayuran naik 4,8%, bunga-bungaan 7%, dan buah-buahan 26,3% menuju 113 negara tujuan ekspor.

Untuk manggis, volume ekspor 2018 menembus  60.000 ribu ton. Manggis asal Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, sama manisnya. Sekitar 30% produksi nasional terserap di pasar ekspor. Manggis Indonesia  semakin digemari di Malaysia, Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Australia, India, bahkan negara-negara Eropa. Ada kenaikan ekspor lebih dari 400% manggis Indonesia pada 2018 ketimbang 2017.

Bahkan, untuk  durian kenaikannya di atas 700%. Meski tidak seluas manggis, pasar durian Indonesia cukup menjanjikan untuk kawasan Asia Tenggara, India, dan Pakistan.

Dari sisi volume, ekspor durian memang belum besar, baru 1.084 ton pada 2018 namun lonjakan ekspornya cukup positif, sementara di pasar domestik ada kecenderungan tentang kegandrungan masyarakat Indonesia pada durian impor, Malaysia atau Thailand, mulai surut. 

Jakarta [B2B] - Indonesian President Joko Widodo presented Indonesian special fruits at a state banquet for state guests at the Presidential Palace in Jakarta or Bogor to open up opportunities for Indonesian local fruit exports to foreign countries. The Crown Prince of Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan and Argentine President Mauricio Macri are two state guests in Jakarta, who enjoyed the fruits of Indonesia when the two held bilateral talks with President Widodo.