Dirjen PSP Ingatkan Pemprov Sumsel Optimalkan Sejuta Hektar Lahan Kurang Produktif

Abandoned Land in Indonesia`s South Sumatra is Potential for Agriculture

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Dirjen PSP Ingatkan Pemprov Sumsel Optimalkan Sejuta Hektar Lahan Kurang Produktif
Dirjen PSP Pending Dadih Permana (kiri) dalam salah satu kegiatan rapat koordinasi Upsus Pajale dan kegiatan 2017 didampingi Sekretaris Ditjen PSP Abdul Madjid (duduk tengah) Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan dinas terkait untuk memanfaatkan potensi lahan kurang produktif sejuta hektar, khususnya lahan rawa 240.000 hektar dan lahan kering 772.000 hektar, dengan mengoptimalkan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk mempertahankan swasembada beras dan mendukung pencapaian target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia 2045.

Hal itu dikemukakan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Pending Dadih Permana di Palembang pada rapat koordinasi gabungan (Rakorgab) Evaluasi Upaya Khusus Padi, Jagung, Kedelai (Upsus Pajale) 2017 dan persiapan kegiatan 2018 di Palembang, belum lama ini.

"Lahan tersebut merupakan potensi yang tidak boleh dibiarkan, apalagi Indonesia sedang mengejar menuju cita-cita lumbung dunia 2045, sehingga perlu dukungan semua pihak untuk mengawal program maupun petani di kelompok tani pada lokasi kawasan yang akan kita coba tanami," kata Dirjen PSP.

Dia mengingatkan semua pihak terkait untuk serius menangani lahan kurang produktif dengan membantu petani menangani kendala di lapangan sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan hasil produksi.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry reminded the South Sumatra provincial government with relevant agencies to optimize potential of one million hectares of abandoned land, especially swampland of 240,000 hectares and dry land of 772,000 hectares by he use of agricultural machinery to increase rice production for sustainable self-sufficiency, and Indonesia's target become the 2045 world's food barn.

It was stated by the Director General of Infrastructure and Agricultural Facility, Pending Dadih Permana at joint coordination meetings and preparation of 2018 activities, recently in Palembang, capital of the province at joint coordination meetings and preparation of 2018 activities.

"Abandoned land is the great potential for Indonesia in the future as the 2045 world food barn, so it needs the support of many parties," Mr Permana said.

He reminded the relevant parties to seriously handle abandoned land by helping farmers, handle constraints on farmers' farms, so they are encouraged to increase agricultural production.