Mega Sinergi #Serasi, Mentan SYL Ingatkan Ditjen PSP Koordinasi Pusat dan Daerah

Indonesian Govt to Develop Swamp Land into Rice Production Centers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mega Sinergi #Serasi, Mentan SYL Ingatkan Ditjen PSP Koordinasi Pusat dan Daerah
PULUHAN EKSKAVATOR: Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy [ke-5 kiri] dan Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati [kanan] usai panen perdana lokasi DemFarm #Serasi di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel [Foto: B2B/Mya]

Barito Kuala, Kalsel [B2B] - Pengembangan Program ´Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani´ [#Serasi] di Provinsi Kalimantan Selatan oleh Kementerian Pertanian RI sebagai program ´mega sinergi´ yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, khususnya Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian [Ditjen PSP] dan Ditjen Tanaman Pangan [TP] meningkatkan koordinasi dan membangun kerjasama dengan pemerintah provinsi [Pemprov] dan pemerintah kabupaten [Pemkab].

"Khusus untuk Ditjen PSP dan TP perlu membangun kerjasama dengan Pemprov dan Pemkab untuk segera membuat percontohan dalam skala yang lebih luas, agar petani yakin dan percaya bahwa dengan sentuhan inovasi teknologi lahan rawa dapat dioptimalkan pemanfaatannya," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry saat ´Panen Perdana Padi di Demfarm #Serasi Balitbangtan´ di Desa Jejangkit Mura, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Rabu [6/11].

Menurut Mentan SYL, pelaksanaan Program #Serasi di lapangan tentunya harus didukung koordinasi yang antara pemerintah pusat dan daerah, dan para pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah pusat bukan hanya dari Kementan, juga melibatkan kementerian lain di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR], Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP], Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi [Kemendes PDTT], TNI AD didukung para pemangku kepentingan.

"Saya berharap panen perdana padi ini mampu memberikan tauladan terbaik implementasi inovasi teknologi pada stakeholder untuk pengembangan rawa mendukung ketahanan pangan nasional dan Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045," kata Mentan SYL.

Dia mengingatkan bahwa, Indonesia harus membangunkan ´raksasa tidur´ berupa lahan rawa yang potensinya sangat tinggi, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia memiliki total lahan rawa sekitar 34,1 juta hektar, dimana sekitar 19,2 juta hektar berpotensi untuk pengembangan pertanian.

"Sebagian besar lahan rawa telah dimanfaatkan untuk pertanian, namun belum optimal, sedangkan sisanya sekitar 7,5 juta hektar masih merupakan lahan kosong, bera, bahkan terlantar," kata Mentan SYL.

Komitmen Ditjen PSP
Dirjen PSP Sarwo Edhy mengatakan optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala, diharapkan dapat mewujudkan target Kementan menjadikan Kalsel sebagai tumpuan pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Kementan menyediakan puluhan ekskavator senilai Rp3 miliar per unit, yang disediakan gratis untuk mendukung pengembangan irigasi sehingga benih padi Inpari 2 yang ideal untuk lahan rawa dapat optimal meningkatkan produksi padi.

"Dulu, produksi padi maksimal hanya dua ton per hektar, tapi hasil panen perdana di Kandangan, Tanah Laut tempo hari terbukti bisa panen sampai 5,6 ton per hektar," kata Dirjen Sarwo Edhy kepada pers usai panen perdana di Barito Kuala.

Tampak hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pemprov Kalsel, Syamsir Rahman; dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mewakili Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, Ditjen PSP menargetkan pengadaan 67 unit ekskavator besar dan 16 ekskavator kecil untuk menyiapkan irigasi demi mendukung pengairan 257.300 hektar sawah di lahan rawa Kalsel, dan alokasi terbesar untuk Batola sekitar 57 unit excavator besar dan 10 unit excavator kecil untuk mencapai target pengairan 56.042 hektar. Tuuannya, mendukung Pemprov dan Pemkab di Kalsel dapat mewujudkan targetnya mengembangkan lumbung pangan di Kalimantan, tanpa harus tergantung pada hasil produksi pertanian provinsi lain.

Kinerja Kementan melalui Ditjen PSP sangat terbantu oleh dukungan TNI AD dalam pendampingan proses pengerjaan fisik oleh petani di lapangan serta membantu memastikan seluruh pekerjaan terlaksana dengan baik. [Tika]

Barito Kuala of South Borneo [B2B] - Optimizing swamp land in Barito Kuala district, South Kalimantan province is expected to realize the Indonesian government´s target as one of the national rice barns across the country. Indonesian Agriculture Ministry deploy dozens of excavators to support irrigation development.